ilustrasi chip - Image from berbagai sumber. Segala keluhan terkait hak cipta silahkan hubungi kami
Bolong.id – Selasa (5/4) waktu setempat, eksekutif sistem pembayaran domestik Rusia mengatakan bahwa negaranya akan beralih ke produsen microchip asal Tiongkok, hal ini untuk menghindari sanksi Barat. Sanksi tersebut mendorong permintaan kartu bank yang terkait dengan sistem pembayaran Mir.
Dilansir dari 腾讯网 pada (6/4/2022) Sanksi yang dijatuhkan oleh Barat atas invasi Rusia ke Ukraina telah memutuskan Moskow dari sistem keuangan global dan memotong hampir setengah dari cadangan emas dan mata uang asing senilai $640 miliar (sekitar Rp 9,19 Kuadriliun), menurut Reuters.
Rusia menghadapi kekurangan microchip karena produsen Asia menangguhkan produksi akibat pandemi virus corona dan pemasok Eropa berhenti setelah sanksi, kata Oleg Tishakov, anggota dewan kerja sama Sistem Nasional untuk Pembayaran Kartu (NSPK) dengan Rusia.
"Kami sedang mencari pemasok microchip baru, kami telah menemukan beberapa di Tiongkok, dan saat ini sedang berlangsung proses sertifikasi," kata Tishakov pada pertemuan hari Selasa. Namun Tishakov tidak memberikan informasi lebih lanjut.
Beberapa bank terbesar Rusia tidak lagi memiliki akses pesan ke sistem perbankan global SWIFT, dan kartu pembayaran internasional Visa dan MasterCard telah berhenti melayani untuk rekening Rusia di luar negeri. Selain itu, Koneksi Mir ke Apple Pay telah dihapus bulan lalu.
Menurut perhitungan dari situs Reuters, berdasarkan data dari sistem, NSPK mengeluarkan lebih dari 2 juta kartu Mir antara lain pada akhir 2021 dan Maret, sehingga jumlah total kartu yang diterbitkan sejauh ini menjadi 116 juta.
Semua bank besar Rusia telah melaporkan peningkatan permintaan untuk kartu kredit domestik, beberapa di antaranya sekarang diterbitkan bersama oleh UnionPay asal Tiongkok.
UnionPay adalah sistem pembayaran lain selain Visa dan MasterCard bagi orang Rusia untuk berbelanja di luar negeri.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
