Lama Baca 4 Menit

Manik Kaca Bulan Ungkap Bulan Masih Hidup 120 Juta Tahun Lalu

11 September 2024, 12:09 WIB

Manik Kaca Bulan Ungkap Bulan Masih Hidup 120 Juta Tahun Lalu-Image-1
Manik-manik kaca pada sampel tanah bulan Chang'e-5

Beijing, Bolong.id - Koleksi manik-manik kaca yang ditemukan oleh misi bulan Chang'e-5 milik Tiongkok mengungkap bahwa bulan kemungkinan masih aktif secara geologis sekitar 120 juta tahun lalu.

Dilansir dari 光明网 (08/09/24), sampel bulan yang diperoleh sebelum misi tersebut menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik bulan telah berhenti sekitar 3 miliar tahun yang lalu, yang menunjukkan bahwa bulan telah menjadi "planet mati." Namun, fragmen batuan basaltik yang dibawa oleh Chang'e-5 menunjukkan periode aktivitas vulkanik yang lebih baru, yang terjadi sekitar 2 miliar tahun yang lalu.

Sebuah studi baru telah mengungkap bahwa tiga manik-manik kaca vulkanik, yang diduga merupakan produk pendinginan cepat magma vulkanik, terbentuk hanya sekitar 123 juta tahun yang lalu dan kemudian diangkut ke lokasi pendaratan Chang'e-5.

Batuan cair bulan yang diperkaya dengan zat volatil mengalami penurunan tekanan saat naik. Hal ini menyebabkan zat volatil keluar sebagai gas, membentuk reservoir gas di atas magma bawah tanah, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science. 

Kemudian, sejumlah kecil magma membentuk aerosol dan partikel tersuspensi dalam reservoir gas, yang akhirnya dikeluarkan secara eksplosif ke permukaan bulan untuk diubah menjadi manik-manik kaca vulkanik kecil.

Para peneliti dari Institut Geologi dan Geofisika di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok menyelidiki sekitar 3.000 manik-manik kaca dalam sampel tanah bulan yang dikembalikan, dan mengidentifikasi tiga di antaranya berasal dari gunung berapi berdasarkan tekstur, komposisi kimia, dan isotop sulfurnya.

Penanggalan radiometrik dari tiga manik-manik kaca vulkanik telah menentukan usia mereka, dan menunjukkan adanya aktivitas vulkanisme pada saat itu, menurut penelitian tersebut.

Tim juga mengidentifikasi kelimpahan tinggi unsur tanah jarang dan thorium dalam manik-manik kaca ini, yang menunjukkan bahwa vulkanisme baru-baru ini terkait dengan pengayaan lokal unsur-unsur pembangkit panas di sumber mantel magma.

Penemuan ini telah memicu pertanyaan baru dalam penelitian bulan, termasuk asal usul manik-manik kaca vulkanik muda ini, dan telah menyebabkan spekulasi tentang potensi keberadaan aktivitas vulkanik bulan yang lebih baru.

Wahana Chang'e-5, yang kembali ke Bumi pada 17 Desember 2020, mengambil 1.731 gram sampel bulan, yang sebagian besar berupa bebatuan dan tanah dari permukaan bulan.

Melalui analisis sampel bulan tersebut, kemajuan signifikan telah dicapai, menghasilkan lebih dari 80 publikasi dalam jurnal ilmiah. Di antara temuan tersebut adalah identifikasi basal "termuda" di bulan, penemuan mineral bulan baru, dan jenis mineral yang mengandung molekul air.

Tahun ini, misi Chang'e-6 China berhasil mencapai prestasi bersejarah dengan mengumpulkan 1.935,3 gram sampel bulan dari sisi terjauh bulan. Upaya ini juga memiliki signifikansi ilmiah yang unik dan diharapkan dapat memajukan pemahaman masyarakat tentang sejarah evolusi bulan. (*)

Informasi Seputar Tiongkok