Lama Baca 3 Menit

Ki Ageng Ganjur Bawakan Spirit Islam Nusantara di Festival Musik Asia-Pasifik Tiongkok

29 September 2025, 15:15 WIB

Ki Ageng Ganjur Bawakan Spirit Islam Nusantara di Festival Musik Asia-Pasifik Tiongkok-Image-1
Grup musik Ki Ageng Ganjur. ANTARA/HO-YouTube/Ki Ageng Ganjur Official

Bolong.Id - Grup musik religi asal Yogyakarta, Ki Ageng Ganjur, akan tampil dalam ajang bergengsi 2025 Fujian Asia-Pacific Music Festival yang diselenggarakan di Kota Putian, Provinsi Fujian, Tiongkok.

Dilansir dari Antara, Senin,(29/09/25), Penampilan tersebut merupakan bagian dari rangkaian roadshow budaya internasional ke-7 yang mereka lakukan pada periode 2–7 Oktober 2025. Festival ini menghadirkan 18 grup musik dari berbagai negara di kawasan Asia Pasifik, dan Ki Ageng Ganjur diundang sebagai salah satu artis tamu utama oleh panitia penyelenggara. 

Roadshow ini terlaksana atas undangan dan dukungan dari pihak China Sino-Nusantara International (Guangzhou) Co. Ltd., Fakultas Islam Nusantara (FIN) UNUSIA Jakarta, Direktorat Kebudayaan Universitas Indonesia, Kementerian Kebudayaan, serta Pertamina.

“Melalui Ki Ageng Ganjur kami ingin memperlihatkan musik Nusantara yang menghibur sekaligus sarat spirit religius kepada publik internasional,” ujar Mr. Li Pei Feng, Direktur sponsor acara. 

Penampilan Ki Ageng Ganjur di festival ini dianggap sebagai langkah strategis memperkenalkan Islam Nusantara moderat, toleran, dan penuh kasih ke panggung dunia lewat pendekatan seni damai dan inklusif. 

Didirikan pada 1996 atas inisiatif KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Ki Ageng Ganjur dikenal mengusung misi dialog antar iman dan perdamaian melalui musik. Mereka menampilkan kombinasi instrumen tradisional Nusantara dan gaya musik kontemporer, dengan semangat kebhinekaan dan inklusivitas. 

Dalam pentas di Fujian, mereka akan membawakan lagu-lagu yang sarat makna persaudaraan dan toleransi, termasuk “Sweet Child o’ Mine”, “Heal the World”, “Imagine”, serta nomor-nomor Nusantara seperti “Lir-ilir”, “Medley Nusantara”. Tak hanya itu, mereka juga menampilkan dua lagu populer berbahasa Mandarin, yaitu “Yue Liang Dai Biao” dan “Tian Mimi”. Pertunjukan bakal ditutup dengan lagu “Wind of Change”. 

Tidak sekadar konser, agenda di China akan diperluas dengan silaturahmi ke PCINU China, workshop musik tradisional untuk mahasiswa dan komunitas seni, serta dialog budaya bersama seniman dan budayawan Tiongkok. Mereka juga berencana mengunjungi pusat seni dan kebudayaan lokal di Fujian. 

Informasi Seputar Tiongkok