Fujian, Bolong.id - Pembangkit listrik tenaga angin (PLTA) lepas pantai di Putian, Provinsi Fujian, Tiongkok, untuk peternakan ikan. Ini bagian dari pembangunan hijau di laut.
Dilansir dari China Daily (27/09/2023). Fasilitas itu disebut “Guoneng Sharing”. Merupakan desain terintegrasi pertama di dunia yang menggabungkan tenaga angin terapung laut dalam dan akuakultur.
Fasilitas ini terdiri dari platform terapung, turbin angin 4 megawatt, serta sistem tambat dan jangkar.
Platform terapung adalah struktur semisubmersible dengan tiga kolom berbentuk segitiga sama sisi dengan ketinggian 28 meter dan draft 14 meter.
Di dalam segitiga tersebut terdapat keramba jaring untuk budidaya ikan. Volume air yang digunakan untuk budidaya ikan sekitar 10.000 meter kubik, cukup untuk membesarkan benih ikan berukuran sedang selama lebih dari satu tahun.
Untuk menjaga operasi yang aman dan stabil di laut, anjungan ditambatkan dengan sembilan rantai jangkar, masing-masing sepanjang sekitar 431 meter, dan setiap kolom terhubung ke tiga kabel tambat.
"Kami memilih Putian karena memiliki sumber daya angin yang kaya. Sekarang peralatannya sedang disesuaikan dan diuji. Diharapkan dapat menghasilkan listrik sekitar akhir tahun ini," kata Feng Xiaoxing, wakil kepala insinyur Jiangsu Longyuan Zhenhua Marine Engineering Co, yang mengembangkan fasilitas tersebut.
Dengan kapasitas penuh, pembangkit listrik ini akan menghasilkan 20 juta kilowatt-jam per tahun untuk melayani kebutuhan di seluruh negeri, ujarnya, seraya menambahkan bahwa peralatan ini dapat dioperasikan dengan kendali jarak jauh atau dalam mode otomatis penuh.
"Memelihara ikan membutuhkan air dalam jumlah besar, jadi dengan memanfaatkan ruang kosong di bawah anjungan terapung, kami dapat meningkatkan efisiensi utilitas dan memaksimalkan manfaatnya. Selain itu, laut dalam memiliki kualitas air yang baik untuk budidaya ikan," katanya. Ikan utama yang dibudidayakan dan dijual adalah ikan kembung kuning.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
