Home     News     china
Lama Baca 3 Menit

Penemuan Meteorit di Tanah Bulan oleh Ilmuwan China Jadi Kunci Pemahaman Asal-Usul Tata Surya

24 October 2025, 14:28 WIB

Penemuan Meteorit di Tanah Bulan oleh Ilmuwan China Jadi Kunci Pemahaman Asal-Usul Tata Surya-Image-1
Seorang peneliti menangani sampel bulan Chang'e-6 di laboratorium

Beijing, Bolong.id - Ilmuwan Tiongkok telah mengidentifikasi sisa-sisa tumbukan meteorit dalam sampel bulan Chang'e-6, yang mengungkap asal usul air di bulan dan menawarkan wawasan baru tentang perpindahan material di tata surya, demikian diumumkan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (CAS) pada hari Selasa.

Dilansir dari 光明网 (23/10/25), studi tersebut dipublikasikan dalam jurnal akademis internasional Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) pada pukul 3.00 pagi waktu Beijing pada hari Selasa, Kantor Berita Xinhua melaporkan.

Sering disebut sebagai "pembawa pesan" tata surya, meteorit memberikan wawasan penting tentang pembentukan dan evolusi planet. Namun, sebagian besar meteorit kurang terawetkan di Bumi karena atmosfer dan aktivitas geologis Bumi, terutama kondrit karbon langka yang mirip Ivuna, yang jumlahnya kurang dari 1 persen dari total meteorit yang ditemukan di Bumi. Sebaliknya, Bulan, yang tidak memiliki atmosfer dan aktivitas geologis, berfungsi sebagai "arsip alami" yang menyimpan jejak-jejak tumbukan meteorit, menurut pernyataan yang dirilis oleh CAS.

Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Xu Yigang, seorang akademisi dari Institut Geokimia Guangzhou di bawah CAS, mengidentifikasi sisa-sisa tumbukan yang berasal dari kondrit karbon CI melalui analisis petrografi sistematis dan dengan memeriksa unsur-unsur jejak dan komposisi isotop oksigen dari fragmen-fragmen yang mengandung olivin dalam sampel bulan dua gram yang dikumpulkan oleh misi Chang'e-6, Xinhua melaporkan pada hari Selasa.

Menurut para peneliti, pecahan-pecahan itu terbentuk ketika induk kondrit karbon CI menghantam permukaan bulan, meleleh saat terjadi benturan, lalu mendingin dan mengkristal dengan cepat.

Penelitian ini menetapkan metode sistematis untuk mengidentifikasi material meteorit dalam sampel luar angkasa, kata para peneliti.

Asteroid induk kondrit karbon CI sebagian besar terletak di tata surya bagian luar dan kaya akan zat-zat penting bagi kehidupan, seperti air dan materi organik. Oleh karena itu, para peneliti berpendapat bahwa penemuan ini menunjukkan bahwa materi dari tata surya bagian luar dapat bermigrasi ke tata surya bagian dalam, sehingga memperbarui pemahaman tentang mekanisme migrasi materi ke dalam tata surya bagian dalam.

Penemuan ini juga memiliki implikasi penting dalam menjelaskan asal usul air bulan. Menurut para peneliti, air yang sebelumnya terdeteksi dalam sampel bulan, yang dicirikan oleh isotop oksigen positif, kemungkinan berasal dari tumbukan meteorit semacam itu dari tata surya bagian luar. Penemuan ini juga memberikan arah baru bagi penelitian di masa mendatang tentang distribusi dan evolusi sumber daya air bulan. (*)

Informasi Seputar Tiongko