Beijing, Bolong.id - Otoritas Tiongkok bakal merilis pedoman guna mengatur drama mikro yang menggunakan konten pamer kekayaan atau flexing dan kekuasaan, seperti yang dilaporkan Guangdianshijie, akun WeChat yang berafiliasi dengan China Press and Publishing Media Group Co. Ltd.
Dilansir dari 人民网 Rabu (27/11/24), pedoman tersebut, yang dilaporkan dirilis oleh Administrasi Radio dan Televisi Nasional, menekankan bahwa kreator harus mematuhi prinsip-prinsip realisme saat memproduksi drama bentuk pendek yang menggambarkan komunitas wirausaha.
Para kreator harus menghindari membungkus cerita yang tidak masuk akal dengan kedok realisme dan menggunakan teknik artistik yang tidak masuk akal sebagai alasan untuk membuat plot yang terlalu aneh yang tidak memiliki nilai asli, kata Guangdianshijie, karena praktik seperti itu dapat mendistorsi persepsi publik terhadap wirausahawan Tiongkok dan merusak profil komunitas wirausaha.
Pedoman tersebut menyatakan bahwa kreator harus menceritakan kisah-kisah pengusaha Tiongkok dari masa lalu dan masa kini, daripada terbatas pada tema-tema hubungan asmara dan pertikaian keluarga, dengan mencatat bahwa khususnya, kreator harus menghindari mempromosikan konsep pernikahan yang melekat pada individu dan keluarga yang berkuasa dan kaya.
Pedoman tersebut juga menekankan bahwa drama berdurasi pendek tidak boleh dengan sengaja menciptakan poin-poin menarik melalui konten yang mempromosikan materialisme, memamerkan kekayaan, kekuasaan, atau hedonisme.
Tema dan karakterisasi protagonis tidak boleh menyimpang dari nilai-nilai arus utama, dan drama mikro harus menghindari mempromosikan pandangan tentang mendapatkan sesuatu tanpa mengeluarkan biaya, kesuksesan instan, atau kekayaan dalam semalam. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
