
Bolong.id - Pemerintah China menargetkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sebagai “kunci emas” bagi transformasi ekonomi dan inovasi nasional dalam lima tahun kedepan (2026-2030).
Dilansir dari CGTN, Senin (01/12/25), dalam rekomendasi penyusunan rencana tersebut dijelaskan bahwa modernisasi baik sosial maupun ekonomi, akan sangat bergantung pada kemajuan sains dan teknologi. AI diharapkan mendorong revolusi industri baru di China, membantu negara itu memanfaatkan “gelombang besar perubahan teknologi” saat ini.
Tiga tren utama di sektor AI yang akan menjadi perhatian selama lima tahun ke depan adalah: peningkatan kapasitas komputasi dalam negeri, mobilisasi sumber data nasional, serta pengembangan ekosistem open-source.
Program ini mencakup peningkatan produksi chip AI, pembangunan pusat komputasi dan superkomputer, serta ekspansi AI ke sektor-sektor industri seperti manufaktur, transportasi, energi, dan bioteknologi.
Selain itu, AI juga dipandang sebagai alat percepatan riset ilmiah; di banyak bidang seperti material baru, energi, dan kedokteran. AI membantu lewat metode “data-association → temuan → verifikasi”, memungkinkan kemajuan ilmiah lebih cepat.
Pemerintah China juga menekankan pentingnya tata kelola AI yang “berbasis manusia” (human-centered governance), agar penerapan teknologi ini berjalan aman, adil, dan bermanfaat luas.
Dengan strategi ini, China berharap membangun “daya produktif baru berkualitas tinggi,” memperkuat dominasi teknologi domestik, serta mengambil posisi terdepan di era ekonomi cerdas global.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
