Lama Baca 3 Menit

G20 Sepakati Pariwisata Berkelanjutan

13 May 2022, 16:55 WIB

G20 Sepakati Pariwisata Berkelanjutan-Image-1

Delegasi G20 - Image from 和平日报

Jakarta, Bolong.id - Perwakilan Kelompok Dua Puluh (G20) sepakat menciptakan lingkungan pariwisata yang berkelanjutan melalui pembiayaan internasional. Itu memungkinkan pariwisata meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dilansir dari 和平日报 pada Kamis (12/5/2022), komitmen itu disampaikan dalam pertemuan First Tourism Working Group (TWG) di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. 

Kelompok kerja membahas aksi iklim pariwisata, konservasi keanekaragaman hayati dan ekonomi sirkular untuk pariwisata hijau dan berkelanjutan.

Frans Teguh, Ketua Pokja Pariwisata, mengatakan dalam keterangan resmi, Rabu: “Pandemi Covid-19 telah meningkatkan pentingnya masyarakat global terhadap iklim dan lingkungan pariwisata yang sehat, mengembangkan ekonomi sirkular dan memperkuat konservasi keanekaragaman hayati untuk melestarikan planet ini."

Teguh mengatakan, keberhasilan industri pariwisata tidak hanya ditentukan oleh kedatangan wisatawan, tetapi juga dengan fokus pada dampak positif industri terhadap peningkatan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan pelestarian alam.

Dia mencatat bahwa menurut studi Desember 2019 oleh Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO), emisi karbon dari pariwisata diperkirakan akan meningkat sekitar 25 persen pada tahun 2030. 

Oleh karena itu, para delegasi sepakat untuk mengatasi masalah ini dengan menyediakan dana untuk menciptakan lingkungan pariwisata yang berkelanjutan.

“Mengurangi jejak karbon pariwisata membutuhkan pembiayaan untuk mendukung transisi ke industri pariwisata yang lebih berkelanjutan, termasuk mempertimbangkan kemungkinan pembentukan dana internasional untuk mengimbangi pariwisata (dampak menciptakan iklim yang berkelanjutan),” kata Teguh.

Pembiayaan tersebut juga dipandang mampu meningkatkan jumlah transportasi rendah karbon di sektor pariwisata, dengan dampak positif bagi pelestarian alam dan manfaat bagi masyarakat. "Infrastruktur hijau untuk pariwisata adalah kunci ketahanannya sendiri. 

Kebutuhan untuk mengubah pariwisata untuk memperbaiki iklim sangat penting bagi pariwisata untuk menyelaraskan dengan tujuan global untuk mengurangi emisi karbon," katanya.

Delegasi G20 juga menyoroti urgensi peningkatan transparansi tentang dampak lingkungan dari pariwisata, terutama dalam hal pemantauan jejak karbon industri.

Teguh mendorong delegasi G20 untuk mendorong lebih banyak pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk berpartisipasi dalam Deklarasi Pariwisata Glasgow, sebuah komitmen global sukarela untuk mengurangi separuh emisi pada tahun 2030 dan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050.

“Mengatasi polusi plastik juga dapat menjadi katalisator siklus pariwisata. Selain mengurangi sampah laut, menanggulangi polusi plastik dapat melindungi tempat wisata dan mendorong kesempatan kerja yang lebih luas.” (*)