Lama Baca 3 Menit

Dai Bing: Perang Rusia-Ukraina Korbankan Wanita dan Anak

08 June 2022, 15:25 WIB

Dai Bing: Perang Rusia-Ukraina Korbankan Wanita dan Anak-Image-1

Ukraina - Image from Global Times

Beijing, Bolong.id - Perang Rusia-Ukraina dikomentari Dai Bing, Deputy Wakil Tetap Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), begini: Perang hanya merugikan wanita dan anak-anak.

Dilansir dari Global Times pada Selasa (7/6/22), perang Rusia-Ukraina telah memakan banyak korban. Dai Bing mengatakan itu pada pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang kekerasan seksual dan perdagangan manusia.

Menurutnya, di konflik Rusia-Ukraina para pihak harus mematuhi hukum internasional dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi warga sipil. Termasuk efek kekerasan seksual dan perdagangan manusia terhadap perempuan dan anak-anak.

Sejak perang Rusia-Ukraina, 6,8 juta orang Ukraina telah mengungsi ke negara-negara tetangga. Sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. 

Tiongkok menghargai semangat kemanusiaan yang ditunjukkan oleh tetangga Ukraina dalam menyediakan tempat tinggal yang aman dan mata pencaharian dasar bagi pengungsi perempuan dan anak-anak. 

Sementara itu, meningkatnya jumlah kasus perdagangan manusia, eksploitasi seksual dan pelecehan seksual yang meresahkan, kata Dai.

Tiongkok menyerukan kerja sama internasional segera untuk mengidentifikasi dan menghukum tindakan kriminal yang relevan.  

Badan-badan PBB yang relevan harus memperkuat pemantauan dan analisis dan memberikan dukungan profesional dan teknis untuk memerangi perdagangan manusia, eksploitasi seksual, dan pelecehan seksual terhadap pengungsi Ukraina, katanya.

Komunitas internasional tidak boleh berhenti pada penghapusan kekerasan seksual dan perdagangan manusia. 

Hanya melalui gencatan senjata dan pemulihan perdamaian, trauma konflik bagi perempuan dan anak-anak pada dasarnya dapat dihindari, kata Dai, seraya menambahkan bahwa masyarakat internasional harus bekerja sama untuk mempromosikan pembicaraan damai, dan mendorong Rusia dan Ukraina untuk kembali berunding.

Terus-menerus memberikan senjata atau menjatuhkan sanksi dan tekanan tidak akan menyelesaikan masalah, tetapi hanya akan melanggengkan dan memperluas konflik, ia memperingatkan.

Orang-orang di Ukraina dan negara berkembang lainnya seharusnya tidak membayar harga untuk konfrontasi geopolitik dan blok dan tidak ada negara yang dapat atau harus mencari keamanan mutlaknya sendiri dengan mengorbankan keamanan negara lain, katanya. (*)