Lama Baca 3 Menit

Thailand Garap Proyek KA Cepat Bangkok-China

07 July 2022, 12:57 WIB

Thailand Garap Proyek KA Cepat Bangkok-China-Image-1

Thailand telah memperbarui komitmennya terhadap proyek 2014, bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan China - Image from FMT

Beijing, Bolong.id - Pemerintah Thailand mengatakan, akan menyelesaikan pembangunan kereta api cepat Thailand-Tiongkok yang sangat tertunda. Dijadwalkan, pembangunan selesai pada 2028.

Dilansir dari FMT pada Rabu (6/7/22) pihak Thailand berjanji menyelesaikan tahap pertama dari dua tahap proyek senilai 434 miliar baht (sekitar Rp179 triliun) pada tahun 2026.

Secara total, segmen Thailand akan terdiri dari 609 km dari Bangkok ke provinsi perbatasan timur laut Nong Khai, di mana sebuah jembatan akan dibangun di atas Sungai Mekong untuk menghubungkan dengan jalur Tiongkok-Laos, kata pejabat Thailand pada briefing pada hari Rabu.

Komitmen baru Thailand untuk proyek tersebut – pertama kali disusun pada tahun 2014 di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok yang ambisius – mengikuti pertemuan antara perdana menteri Thailand Prayuth Chan-Ocha dan menteri luar negeri Tiongkok Wang Yi pada hari Selasa.

“Ada beberapa langkah prosedural yang menyebabkan beberapa penundaan tetapi kami membuat kemajuan yang konstan,” Arjaree Sriratanaban, direktur jenderal di departemen urusan Asia timur di kementerian luar negeri Thailand, mengatakan pada sebuah pengarahan di Bangkok. “Pemerintah Thailand menekankan pentingnya proyek ini karena kami mendukung konektivitas regional.”

Laos membuka jalur kereta api pada bulan Desember yang merugikan negara yang terkurung daratan hampir US$6 miliar (sekitar Rp89 triliun) untuk terhubung dengan Tiongkok.

Thailand telah menyelesaikan 12% dari tahap pertama, dan mengharapkan tes dijalankan pada tahun 2026 dan peluncuran resmi pada tahun berikutnya, menurut Pichet Kunadhamraks, direktur jenderal departemen transportasi kereta api.

Jalan sepanjang 253 km itu, yang dianggarkan 180 miliar baht (sekitar Rp74 triliun), akan membentang dari ibu kota Thailand ke provinsi Nakhon Ratchasima.  

Bagian kedua, dengan label harga 254 miliar baht (sekitar Rp105 triliun) untuk 356 km, akan pergi lebih jauh ke timur laut ke perbatasan dengan Laos, menurut para pejabat.

Menteri luar negeri Tiongkok mengatakan pada briefing pada hari Selasa bahwa "koridor ekonomi" yang menghubungkan Tiongkok, Laos dan Thailand akan mempromosikan logistik, perdagangan dan pembangunan ekonomi.

Segmen Laos dan Thailand dilihat oleh banyak orang sebagai awal dari infrastruktur yang secara langsung akan menghubungkan ekonomi terbesar kedua di dunia dengan sebagian besar Asia Tenggara, termasuk Malaysia dan Singapura. (*)