Lama Baca 3 Menit

Presiden Jinping Kecewa pada Inggris atas Tuduhan Genosida Uighur

25 April 2021, 09:00 WIB

Presiden Jinping Kecewa pada Inggris atas Tuduhan Genosida Uighur-Image-1

Xi Jinping kecewa ke Inggris - Image from Berbagai sumber

Bolong.id - Presiden Xi Jinping kembali menyatakan kekecewaannya terhadap pemerintah Inggris. Hal ini berkaitan dengan keputusan parlemen Negeri Elizabeth itu untuk memasukan perlakuan Beijing ke minoritas Uighur di Xinjiang merupakan genosida. 

Melalui salah seorang juru bicara Partai Komunis wilayah otonomi Xinjiang, Tiongkok menyebut tuduhan genosida "berlawanan dengan fakta" yang terjadi di lapangan. 

"Mosi yang diadopsi oleh pihak Inggris sama sekali tidak berdasar," kata Xu Guixiang, wakil direktur jenderal departemen publisitas Partai Komunis di Xinjiang, pada hari Jumat (23/4/2021) sebagaimana dilaporkan Channel News Asia.

"Keputusan itu dibuat berdasarkan pernyataan beberapa politisi, beberapa yang disebut lembaga akademis, beberapa yang disebut ahli dan cendekiawan, dan beberapa yang disebut saksi."

Sebelumnya pihak Inggris memang beberapa kali diketahui sangat vokal dalam mengangkat permasalahan di wilayah mayoritas Islam itu. Sebelumnya Beijing juga memberikan sanksi kepada entitas empat dan sembilan individu. Termasuk anggota seperti mantan pemimpin Partai Konservatif Iain Duncan Smith dan Komisi HAM Partai Konservatif. Mereka disanksi karena peran besarnya dalam mendorong sanksi tambahan terhadap Negeri Tirai Bambu.

Selain itu, Tiongkok juga memblokir operasi Media milik Pemerintah Inggris BBC yang dianggap mengangkat beberapa kebohongan berkaitan dengan kamp konsentrasi yang didirikan di wilayah itu.

Dalam beberapa tahun terakhir, diperkirakan 1 juta orang atau lebih telah dikurung di kamp-kamp di Xinjiang, menurut pemerintah dan peneliti asing. Sebagian besar adalah orang Uighur, kelompok etnis yang sebagian besar Muslim.

Pihak berwenang telah dituduh melakukan kerja paksa, pengendalian kelahiran paksa sistematis dan penyiksaan.

Pemerintah Tiongkok dengan tegas menolak tuduhan tersebut. Ini telah menandai kamp-kamp, yang dikatakan sekarang ditutup, sebagai pusat pelatihan kejuruan untuk mengajar bahasa Tiongkok, keterampilan kerja dan hukum untuk mendukung pembangunan ekonomi dan memerangi ekstremisme.


Informasi Seputar Tiongkok