Huawei - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id - Perusahaan telekomunikasi terbesar di Tiongkok dan dunia Huawei (华为) tengah mengalami guncangan besar. Ini terjadi setelah Kepala keuangan sekaligus putri pendiri Huawei (华为), Meng Wanzhou (孟晚舟) dinyatakan bersalah oleh pengadilan Kanada yang digelar pada hari Rabu (27/05/2020) lalu. Dalam putusan pengadilan tersebut, Wanzhou dinyatakan memenuhi standar kejahatan ganda dan oleh sebab itu proses pengadilan akan tetap dilanjutkan. “Tiongkok sangat menentang dan kecewa dengan putusan hakim Kanada tentang kasus kepala keuangan Huawei (华为), Meng Wanzhou (孟晚舟),” ujar juru bicara kedutaan Tiongkok di Kanada dalam sebuah pernyataannya, Kamis (28/05) lalu.
Kedutaan Tiongkok mengatakan, bahwa AS dan Kanada menyalahgunakan perjanjian ekstradisi bilateral dan tanpa alasan dan sewenang-wenang mengambil langkah-langkah wajib terhadap warga negara Tiongkok. Ia juga mengatakan bahwa sebenarnya langkah AS bertujuan untuk menjatuhkan Huawei (华为) dan perusahaan teknologi Tiongkok lainnya oleh karena tujuan politik.
"Ini adalah insiden politik yang serius dan sangat melanggar hak dan kepentingan warga negara Tiongkok," ujarnya, seraya menambahkan bahwa Tiongkok akan secara tegas membela hak dan kepentingan sah dari perusahaan dan warganya. "Kami sekali lagi mendesak Kanada untuk mengambil perhatian serius kepada Tiongkok, dan segera membebaskan Meng Wanzhou (孟晚舟) untuk dapat kembali ke Tiongkok, dan tidak mengambil langkah lebih lanjut lagi."
Dalam pernyataannya, pihak Huawei (华为) juga mengatakan bahwa mereka kecewa dengan keputusan tersebut. "Huawei (华为) akan terus berada di pihak Meng Wanzhou (孟晚舟) dan terus berusaha mengejar keadilan dan kebebasan baginya. Kami berharap bahwa sistem peradilan Kanada pada akhirnya akan membuktikan Meng Wanzhou (孟晚舟) tidak bersalah. Pengacara Meng Wanzhou (孟晚舟) akan terus mengusahakannya."
Sumber: cgtn.com
Advertisement