Lama Baca 5 Menit

Ini Dia Hasil Diskusi Amerika Serikat Dengan Tiongkok Di Hawaii!

19 June 2020, 10:46 WIB

Ini Dia Hasil Diskusi Amerika Serikat Dengan Tiongkok Di Hawaii!-Image-1

Pompeo dan Yang Jiechi - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Kantor Berita Xinhua, Beijing, 18 Juni 2020, Bolong.id - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian (赵立坚) akhirnya menjawab rasa penasaran para wartawan pada tanggal 18 Juni 2020, mengenai situasi Yang Jiechi (杨洁篪), anggota Biro Politik Komite Sentral CPC dan direktur Kantor Komite Luar Negeri Pusat, mengadakan dialog dengan Sekretaris Negara Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo.  

Pertanyaan-pertanyaan yang muncul biasanya seperti, "Dalam dialog ini, apakah Anda membicarakan mengenai konflik yang terjadi sekarang ini terjadi, seperti masalah Taiwan dan Hong Kong?" 

Menurut Zhao Lijian (赵立坚) , Yang Jiechi  (杨洁篪) sedang mengklarifikasi sebenarnya sikap apa yang sedang Tiongkok ambil dalam hadapi perkembangan hubungan Tiongkok-AS sekarang, dan juga membicarakan mengenai isu-isu sensitif lainnya, seperti isu terkait Taiwan, Hong Kong dan Xinjiang.  

Yang Jiechi (杨洁篪) mengatakan, kerja sama antara Tiongkok dan AS akan menguntungkan kedua belah pihak, sementara konflik hanya akan merugikan kedua belah pihak. Saat ini, kerjasama adalah satu-satunya langkah yang tepat bagi kedua negara tersebut. Tiongkok berkomitmen untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat dalam mengembangkan hubungan tanpa konflik dan tanpa konfrontasi, saling menghormati, dan mengusahakan adanya win-win solution, sambil dengan tegas juga mempertahankan kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunannya. Diharapkan, nantinya AS dan Tiongkok mampu kembali berjalan bersama-sama lagi dalam damai, mendorong hubungan antara kedua negara itu agar kembali bekerja sama dan menjaga stabilitas kedua belah pihak.  

Mengenai Taiwan, Yang Jiechi (杨洁篪) menekankan bahwa hanya ada satu Tiongkok di dunia ini, dan Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Tiongkok. Prinsip "Satu Tiongkok" adalah fondasi penting dalam hubungan politik Tiongkok-AS. Tekad dan kemauan Tiongkok untuk mempertahankan kepentingan tersebut tidak akan tergoyahkan. Tiongkok menuntut agar pihak AS mau mematuhi prinsip "Satu Tiongkok" tersebut, sembari menangani masalah-masalah terkait Taiwan juga.  

Mengenai Hong Kong, Yang Jiechi (杨洁篪) menjelaskan, bahwa urusan Hong Kong, termasuk pengembangan sistem hukum dan mekanisme penegakan Wilayah Administratif Khusus Hong Kong untuk menjaga keamanan nasional, adalah murni urusan dalam negeri Tiongkok, maka dari itu, tekad Tiongkok untuk mempromosikan undang-undang keamanan nasional Hong Kong tidak akan tergoyahkan. Tiongkok dengan tegas menentang pihak AS yang kerap mencampuri urusan Hong Kong, dan dengan tegas menentang kritik mereka tentang Hong Kong. Tiongkok mendesak agar AS mau menghormati kedaulatan Tiongkok, memperlakukan undang-undang keamanan nasional Hong Kong secara objektif dan adil, dan berhenti mencampuri urusan dalam negeri Hong Kong dalam bentuk apa pun.  

Mengenai Xinjiang, Yang Jiechi (杨洁篪) menjelaskan bahwa pemerintah Tiongkok sedang mengambil langkah-langkah anti-terorisme di Xinjiang sesuai dengan hukum yang berlaku, dan hal tersebut terbukti mampu membalikkan situasi keamanan di Xinjiang, secara efektif menjamin hak-hak hidup, kesehatan semua kelompok etnis di Xinjiang. Tiongkok juga menyatakan ketidakpuasannya akan penandatanganan "Undang-Undang Kebijakan Hak Asasi Manusia Uyghur 2020" oleh AS, dan mendesak agar AS mau menghormati upaya anti-terorisme Tiongkok, untuk menjaga stabilitas dan keamanan negara tersebut, lalu juga meminta agar AS berhenti terlibat dengan isu-isu anti-terorisme di sana, dan meminta agar AS berhenti menggunakan isu-isu terkait Xinjiang untuk ikut campur dalam urusan internal Tiongkok.