Lama Baca 3 Menit

Delegasi Pemuda Diskusi tentang Dunia Online di HUT PBB

13 July 2020, 16:17 WIB

Delegasi Pemuda Diskusi tentang Dunia Online di HUT PBB-Image-1

Layar dialog online, Digital Youth: My Life, My Future - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Tiongkok, Bolong.id - Minggu (12/7/2020) kemarin, orang-orang muda di Tiongkok berkumpul secara virtual dalam Dialog Pemuda. Mereka membagikan perspektif mengenai cara agar pengalaman pertemuan online menjadi aman, sehat, dan dapat membangun.

Dilansri dari crionline.cn, dialog yang berdurasi 90 menit tersebut diselenggarakan bersama oleh UNICEF Tiongkok dan Tencent (腾讯), dan merupakan bagian dari kampanye ‘Dialog Pemuda untuk Masa Depan' yang diprakarsai bersama PBB di Tiongkok dan Tencent (腾讯) untuk menandai peringatan 75 tahun berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Wabah COVID-19 berpotensi memperburuk risiko yang dihadapi oleh anak-anak dan remaja secara online, karena mereka menghabiskan periode waktu yang lebih lama di internet daripada biasanya," kata Dr. Douglas Noble, Pejabat Penanggung jawab UNICEF Tiongkok. 

"Kita perlu mendengarkan orang-orang muda, yang merupakan mitra kunci dalam memajukan Agenda 2030. Sangat penting untuk memperluas akses mereka ke teknologi digital terbaik yang ditawarkan, melindungi mereka dari bahaya online, dan memberdayakan mereka untuk mengetahui cara melindungi diri."

Dialog tersebut memberikan peluang bagi kaum muda untuk bertukar gagasan dengan perwakilan industri, pakar, influencer kunci, dan rekan sejawat tentang risiko dan peluang di dunia digital. Hal ini juga memberikan kesempatan bagi kaum muda untuk terlibat dalam keputusan yang akan memengaruhi masa depan mereka.

Internet dapat bermanfaat dan berpeluang bagi anak-anak dan orang muda. Namun di samping itu, internet juga dapat berisiko karena di dalamnya terdapat konten berbahaya, eksploitasi, pelecehan seksual, cyberbullying, dan penyalahgunaan informasi pribadi mereka.

Sebuah survei terbaru mengungkapkan, 46 persen anak di bawah umur telah terpapar ke konten yang tidak pantas secara online; 42,3 persen telah mengalami pelecehan verbal; dan 20,8 persen tidak mengetahui cara melindungi privasi secara online. (*)