Lama Baca 3 Menit

Mesin Pencari Berbahasa Tibet Pertama Keluarkan Pembaharuan Terbaru

05 August 2020, 07:31 WIB

Mesin Pencari Berbahasa Tibet Pertama Keluarkan Pembaharuan Terbaru-Image-1

Istana Potala di Lhasa, Daerah Otonomi Tibet - Image from Global Times

Tibet, Bolong.id - Pada Senin (3/8/20), mesin pencari berbahasa Tibet pertama di dunia merilis pembaruan terbaru untuk aplikasi dan metode input dengan tujuan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.

Pada Agustus 2016, Pusat Penelitian Teknologi Informasi Bahasa Tibet dari Prefektur Otonomi Hainan Tibet di Provinsi Qinghai Tiongkok Barat Laut meluncurkan mesin pencari yongzin.com dan Aplikasi terkait. Tidak lama setelah rilis, pemandang harian di platform mencapai rata-rata 10 juta.

Yongzin berarti "master" atau "guru" dalam bahasa Tibet. Mesin pencari memiliki bagian untuk berita, tautan ke situs web, gambar, video, musik, ensiklopedia, literatur, dan forum, lapor Kantor Berita Xinhua.

Mesin pencari yang secara otomatis menyediakan tautan ke portal berita yang disetujui pemerintah dapat membantu netizen memiliki pemahaman yang benar mengenai sejarah, budaya, dan agama Tibet.

Dibandingkan dengan Aplikasi lama, versi baru memiliki desain yang jauh lebih baik yang memungkinkan interaksi yang fleksibel dan fungsi yang lebih cerdas. Aplikasi ini dapat diunduh untuk sistem iOS dan Android dan mendukung perangkat seluler dan tablet, menurut dokumen yang dikirim pusat penelitian ke Global Times pada Selasa (4/8/20).

Metode input cerdas platform mendukung tiga bahasa termasuk Tibet, Tiongkok Sederhana dan Inggris. Pengguna dapat dengan cepat beralih ke bahasa yang berbeda, yang sangat meningkatkan kecepatan input pengguna. Sistem ini mencakup jutaan kosakata dan frasa serta telah ditambahkan aplikasi fitur seperti skin, font dan emoji dengan karakteristik etnik.

Mesin pencari tidak hanya digunakan oleh pengguna etnik Tibet di Tiongkok tetapi juga oleh orang-orang dari negara lain termasuk AS, Jerman, Prancis dan Swiss.

"Mesin pencari berbahasa Tibet membuka jendela untuk melestarikan dan menyebarkan budaya Tibet ke dunia," kata Hua Bentai, wakil gubernur Prefektur Otonomi Tibet Hainan di Provinsi Qinghai, China News melaporkan. (*)