Dukungan komunitas pembaca setia yang telah berkembang dari generasi ke generasi menjadi salah satu alasan Zhao yakin akan masa depan toko tersebut. - Image from CGTN
Bolong.id - Toko buku di Tiongkok mulai menemukan jalan keluar dari kesulitan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, kebiasaan orang telah berubah dan persaingan e-commerce yang besar menjadi masalah utama banyak toko di berbagai industri contohnya toko buku.
Dilansir dari CGTN pada Jum’at (30/04/2021). Sanlian, atau Joint Publishing, adalah salah satu penerbit tertua di Tiongkok, yang didirikan pada tahun 1948. Berpusat di Beijing dibuka 24/7 setiap hari sejak 2014, hingga pandemi virus corona memaksa bisnis menjadi tutup di seluruh kota selama hampir tiga bulan terakhir.
Namun saat ini penjualan telah kembali meningkat karena pencegahan pandemi COVID-19 yang efektif di negara tersebut, kata seorang manajer Sanlian.
"Kami tutup pada pukul 9 malam saat ini, tetapi tentunya harapan kami untuk memperkenalkan kembali model 24/7 di beberapa titik," kata Zhao Qingming, direktur pemasaran Sanlian.
Sanlian tutup pada jam 9 malam - Image from CGTN
Menurut analisis dari The Books and Periodicals Distribution Association of Tiongkok dan Baidao.com, sebuah konsultan penerbitan, penjualan ritel turun 5,08 persen tahun ke tahun pada tahun 2020 secara nasional, berkontraksi untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.
Sebagai salah satu penerbit paling terkemuka di negara itu, Sanlian terapkan langkah awal dalam memulihkan kerugian. Dukungan komunitas pembaca setia yang telah berkembang dari generasi ke generasi menjadi salah satu alasan Zhao yakin akan masa depan toko tersebut.
"Saya bertemu dengan seorang pria dengan putranya beberapa hari yang lalu di toko dan dia mengatakan kepada saya dan anak kecil itu bahwa ini adalah toko yang dia kunjungi 25 tahun yang lalu", kata Zhao, rasanya sangat menakjubkan mendengar itu.
Toko buku dengan desain interior post-modernis bermunculan di jalanan Tiongkok.
Salah satu toko di Kota Dujiangyan, Provinsi Sichuan di Tiongkok barat daya, telah memasang beberapa cermin raksasa untuk menciptakan area yang menyerupai latar film Metropolis tahun 1927 Fritz Lang.
Sejak 2018, Sanlian juga mulai menyelenggarakan acara bertema setiap tahun, bertujuan untuk menyebarkan pengetahuan dan menyediakan wadah untuk diskusi antara kalangan akademisi, pakar, dan publik.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement