Lama Baca 3 Menit

Naravlog AS Ucap Perpisahan pada Penggemar di TikTok Sebab Trump

02 August 2020, 21:01 WIB

Naravlog AS Ucap Perpisahan pada Penggemar di TikTok Sebab Trump-Image-1

Ilustrasi Aplikasi TikTok - Image from Huffingtonpost

Amerika Serikat, Bolong.id - Naravlog (vloggers) AS membuat video perpisahan terakhir mereka kepada para penggemar di TikTok, sebuah aplikasi video populer milik perusahaan Tiongkok ByteDance, setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan melarang aplikasi tersebut dari AS pada Jumat (31/7/20).

Tagar "Trump melarang operasi TikTok di AS" dan "Naravlog TikTok mengucapkan selamat tinggal kepada penggemar mereka" telah menghasilkan 510 juta dan 280 juta pemandang berturut-turut di Sina Weibo yakni Twitter Tiongkok pada Minggu pagi (2/8/20).

Ancaman keras AS terhadap bisnis yang dijalankan Tiongkok telah membuat emosi banyak netizen Tiongkok, dengan beberapa mempertanyakan nilai-nilai inti negara tersebut "kebebasan" dan "demokrasi."

"TikTok mematuhi undang-undang dan peraturan AS. Data itu dikelola oleh masyarakat Amerika, dan para eksekutif juga telah digantikan oleh masyarakat Amerika. Tapi sekarang, mereka masih ingin melarang aplikasi yang malang, itu adalah tindakan yang jahat," tulis seorang netizen Tiongkok di Weibo.

Dalam video yang menjadi viral di Sina Weibo, banyak naravlog terlihat melambaikan tangan dan mengucapkan selamat tinggal kepada penggemar mereka.

Seorang naravlog mengatakan TikTok telah mengubah hidupnya: Dia telah membeli rumah dan secara finansial mendukung keluarganya dengan dukungan 36 juta pengikutnya.

"Meninggalkan [TikTok] bisa menjadi masalah besar," katanya dalam vlog.

Beberapa naravlog telah begadang untuk memosting tutorial video yang mengajarkan pemirsa cara mengubah wilayah mereka di TikTok ke negara tetangga mereka, Kanada, untuk menghindari risiko dilarang di AS, sementara beberapa lainnya mengajarkan penggemarnya cara mendaftar di Douyin, versi Mandarin dari TikTok.

Banyak netizen Tiongkok menyatakan simpati kepada para naravlog.

"Pembuatan video sangat sulit dan butuh waktu lama bagi para naravlog untuk menarik begitu banyak pengikut. Tidak adil melarang akun mereka," diposting oleh seorang netizen Tiongkok. (*)