Misi Penerjemah Buku Bergambar Bahasa Mandarin - Image from CGTN
Beijing, Bolong.id - Membaca bersama anak-anak adalah salah satu cara terbaik untuk menjalin ikatan dengan mereka dan mengajari mereka tentang kehidupan. Wang Zhigeng (王志庚), yang dikenal di Tiongkok karena menerjemahkan buku bergambar, membagikan kisah pribadinya pada khalayak ramai melalui CGTN pada Selasa (1/9/20).
Wang memulai karirnya di Perpustakaan Nasional Tiongkok di Beijing. Selama lebih dari 17 tahun, ia telah menerjemahkan lebih dari 100 buku bergambar.
Kecintaannya pada buku bergambar diawali dengan kelahiran putrinya. Wang senang membaca bersama putrinya ketika putrinya masih balita, dan gadis kecil itu menyukai gaya dramatis ayahnya. Lambat laun, ia mulai menerjemahkan bukunya sendiri.
"The Monsters' Monster" adalah karya pertama Wang. Putrinya selalu menjadi pembaca dan kritikus baginya.
"Selama menjalani pekerjaan sebagai penerjemah, putri saya ikut memberikan idenya, dari sudut pandang seorang anak, saya menghormati sarannya," ujar Wang, Mantan Direktur Perpustakaan Anak-Anak di Perpustakaan Nasional Tiongkok.
“Memang selama saya menerjemahkan, anak saya banyak memberikan ide-ide yang berharga. Ini penting; memahami kehidupan anak dan apa yang mereka pikirkan. Sebagai orang dewasa, baik penerjemah, penulis atau editor, kita harus menghargai pemikiran anak-anak. Mereka adalah para pembaca, dan kita harus menghormati selera mereka."
Wang Zhigeng menjelaskan buku bergambar "Tuan Yuan" - Image from CGTN
Wang mengatakan, ia selalu membayangkan seorang anak duduk di hadapannya dan ia mendongeng kepada anak itu. Ia ingin membuat setiap kata dan karakter menjadi nyata. Ia juga mempertimbangkan bagaimana mencerminkan latar belakang budaya yang berbeda.
Wang berkata, "Menerjemahkan buku bergambar untuk anak-anak bukan hanya soal bahasa. Tetapi juga soal interpretasi gambar, apa yang ingin diungkapkan dari cerita dalam buku bergambar. Menyeimbangkan pesan dari kata-kata dan gambar, membuat pilihan, kemudian membuat kombinasi sempurna dari keduanya. Bahasa yang berbeda memiliki gaya ekspresi yang berbeda, juga menuntut pemikiran yang cermat dan hasil yang akurat. "
Dalam 10 tahun terakhir, buku bergambar dari luar negeri telah tersebar ke Tiongkok. "Mereka adalah sumber hiburan dan pendidikan," ujar Wang.
Buku Bergambar "I am a Bunny" - Image from CGTN
"Buku bergambar klasik disukai semua anak di dunia. Emosi mereka, cerita mereka, dan nilai-nilai mereka, sifatnya abadi. Sangatlah baik untuk membaca buku bergambar dari luar negeri. Penting juga untuk membaca cerita asli Tiongkok, memahami budaya dan nilai Tiongkok. Legenda, dongeng, dan cerita klasik yang ada di negara kita juga memiliki buku bergambar. Saya harap lebih banyak anak dan keluarga di Tiongkok yang membacanya. Dan saya juga bekerja untuk membuat cerita tentang Tiongkok yang baik dan dapat dikenal masyarakat luar. Beri tahu anak-anak Tiongkok dan anak-anak asing bahwa ini cerita yang bagus. Ke depannya, mereka bisa lebih saling menghormati dan memahami budaya masing-masing," tambahnya. (*)