Lama Baca 3 Menit

Asal Usul Drama Pingju

28 May 2021, 16:59 WIB

Asal Usul Drama Pingju-Image-1

Pementeasan Pingju - Image from Chinawenhua

Beijing, Bolong.id - Pingju (评剧) adalah drama terbesar di Tiongkok. Dibentuk di Tangshan pada tahun pertama Xuantong di Dinasti Qing (1909). 

Sebelumnya disebut “奉天落子”"Fengtian Luozi" dan “棒棒戏” "Bangbang Opera". Pada tahun ke-25 Republik Tiongkok, aktris terkenal Bai Yushuang membuat film 《海棠红》 "Begonia Red" di Shanghai. Pers menerbitkan judul Pingju dalam 《大公报》" Ta Kung Pao ", dan nama Pingju telah tersebar luas di seluruh negeri.

Dilansir Chinawenhua (21/02/2020) Pingju lahir di Leting Provinsi Hebei. 

Awalnya, ini adalah lagu rakyat seperti nyanyian duet, kemudian menyerap komponen musik dari Hebei Bangzi dan Peking Opera, dan secara bertahap berkembang dari rekan menjadi drama kecil dengan aktor yang memainkan peran. Jenis permainan kecil ini populer di daerah Tangshan, juga disebut “唐山落子”"Tangshan Luozi".

Para pekerja di Tangshan, terutama pekerja batu bara dan baja, menjadi penonton yang antusias dan pendukung aktif drama ini di masa-masa awal. Namun, itu dibentuk menjadi seni opera yang lebih lengkap sebelum dan sesudah Revolusi 1911. 

Pada saat itu, ada pertunjukan drama yang beradab di atas panggung, dan mereka semua memiliki penulis naskahnya sendiri. Pada saat yang sama, ide-ide demokrasi progresif telah menyebar ke lingkaran sastra dan seni, yang mendorong Pingju, sebuah jenis drama baru, untuk menghasilkan penulis naskah generasi pertama.

Penulis drama ini sangat peka terhadap perubahan zaman. Dia menyerap teknik pertunjukan drama beradab dan menyusun sejumlah drama mode yang mencerminkan kehidupan nyata yang sangat populer di kalangan massa, seperti 《枪毙小老妈》"Shoot the Little Mom", 《黑猫告状》"Black Cat Sue",《安重根刺伊藤博文》"An Junggen Assassination of Ito Bowen" dan seterusnya, terutama  杨三姐告状》"Sister Yang's Complaint" yang ditulis pada tahun 1919, adalah yang paling terkenal.

Kemudian, "Luozi dari Tangshan" menyebar ke Fengtian (Shenyang) dengan migrasi petani pedalaman ke timur laut. Karena pengaruh kehidupan, adat istiadat, bahasa dan kesenian rakyat setempat, "Fengtian Laozi" secara bertahap terbentuk sebagai "Fengtian Laozi" yang kasar dan agresif. (*)