Lama Baca 4 Menit

Perusahaan Asing Kembali Berlomba Melanjutkan Operasional Di Tiongkok

12 June 2020, 15:55 WIB

Perusahaan Asing Kembali Berlomba Melanjutkan Operasional Di Tiongkok-Image-1

Kedai Starbucks di Tiongkok - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id –Setelah terkendalinya pandemi di Tiongkok, industri ritel dengan cepat pulih. Banyak perusahaan asing yang telah kembali melanjutkan operasionalnya secara penuh di Tiongkok. Analisis mengatakan bahwa Tiongkok akan menjadi surga bagi merek asing. Liu Dingding (刘鼎鼎), seorang analis independen yang berbasis di Beijing, mengatakan pada hari Kamis (11/6/2020) bahwa tampaknya telah menjadi tren bagi merek asing untuk mengalihkan fokus mereka ke Tiongkok yang telah menjadi tempat yang aman bagi investor asing dan pasar utama bagi pertumbuhan pendapatan mereka.

Melansir Global Times, perusahaan perabotan rumah tangga asal Swedia, IKEA pada hari Kamis (11/6/2020) mengatakan bahwa pihaknya merasa senang bisnis mereka telah kembali normal dan semua toko IKEA di Tiongkok telah kembali beroperasi sepenuhnya. IKEA akan tetap berpegang teguh pada strategi masa depan di Tiongkok untuk mengembangkan saluran penjualan komprehensif yang mengintegrasikan segmen online dan offline. IKEA memiliki kepercayaan besar pada pasar dan berjanji untuk mematuhi strategi masa depan dalam upaya menciptakan IKEA baru bagi konsumen Tiongkok karena Tiongkok adalah salah satu pasar terpenting bagi IKEA.

Perusahaan pakaian olahraga asal Jerman, Adidas mengumumkan bahwa semua toko yang dioperasikan di Tiongkok telah dibuka sejak pertengahan April 2020. Berkat peningkatan konversi dan pertumbuhan luar biasa dalam e-commerce, secara keseluruhan pertumbuhan pendapatan di pasar berubah positif pada bulan Mei 2020. Adidas juga mengatakan bahwa mereka mengharapkan penjualan di Tiongkok dapat lebih besar untuk kuartal kedua dan mendekati level pada tahun sebelumnya. Sementara ritel kopi asal Amerika Serikat (AS), Starbucks Coffee Co juga mengatakan bahwa 99 persen tokonya di Tiongkok telah kembali beroperasi, kecuali yang berlokasi di pusat transportasi dan bioskop yang harus tetap ditutup. Sejak bisnis berangsur pulih pada pertengahan Februari 2020, penjualan Starbucks terus membaik. Hingga akhir Mei 2020 ini, Starbucks telah memiliki 4.400 kedai di pasar Tiongkok.

Meskipun banyak perusahaan merek asing yang telah kembali beroperasi sepenuhnya di Tiongkok, sejumlah merek asing masih bertaruh di pasar untuk pertumbuhan di masa depan. Salah satunya ritel kopi dan donat asal Kanada, Tim Hortons mengatakan pada akun media sosialnya bahwa raksasa teknologi Tiongkok, Tencent Group (腾讯) telah berinvestasi di perusahaan mereka dan investasi tersebut akan digunakan untuk rencananya mengekspansi toko mereka dari yang saat ini berjumlah 50 menjadi 1.500 toko di pasar Tiongkok. Berdasarkan survei oleh perusahaan real estat komersial yang berbasis di AS, CBRE Group, menunjukkan bahwa 40 persen penyewa ritel di Tiongkok meramalkan penjualan mereka akan pulih ke tingkat pra-pandemi pada akhir 2020. Wei Jianguo (魏建国), Mantan Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok, mengatakan bahwa Tiongkok diperkirakan akan melampaui AS untuk menjadi pasar konsumsi terbesar pada tahun 2020.*