Lama Baca 3 Menit

Para Ilmuwan Mengembangkan Model AI Untuk Deteksi Kanker Lebih Cepat

15 July 2020, 11:00 WIB

Para Ilmuwan Mengembangkan Model AI Untuk Deteksi Kanker Lebih Cepat-Image-1

Model Skrining AI Dapat Mendeteksi Kanker Secara Cepat - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id – Tim peneliti internasional yang dipimpin oleh para ilmuwan Tiongkok telah berhasil mengembangkan model skrining menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Model AI tersebut digunakan untuk mendeteksi kanker dalam kelenjar getah bening secara cepat dan akurat. Sehingga dapat membantu para dokter dalam perawatan pasien kanker. Hasil penelitian itu baru-baru ini telah diterbitkan dalam jurnal EBioMedicine di bawah The Lancet.

Model skrining berbantuan AI tersebut telah dikembangkan oleh para peneliti menggunakan data gambar MRI yang dipilih dari 293 pasien dengan kanker dubur di Rumah Sakit Afiliasi Keenam Universitas Sun Yat-Sen (中山大学附属第六医院) dari tahun 2013 hingga 2016. AI dapat mendeteksi kelenjar getah bening dengan persentase lebih tinggi dengan hanya 1,37 detik pada setiap sampel. 100 kali lebih cepat  daripada deteksi manusia secara manual yang harus menghabiskan 3-10 menit memeriksa kelenjar getah bening pada satu sampel.

Setelah model AI diuji pada pasien di empat pusat medis di Guangzhou, Beijing, Suzhou, dan Guizhou kemudian membandingkan hasilnya dengan empat ahli radiologi Tiongkok berspesialisasi penyakit pencernaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara akurat dapat mengidentifikasi kelenjar getah bening berdiameter 3 mm dengan akurasi deteksi 80 persen. Biasanya untuk kelenjar getah bening kecil berdiameter kurang dari 5 mm, akurasi deteksi selalu kurang dari 70 persen.

Menurut Gao Xin (高欣), dari Institut Teknik Biomedis dan Teknologi Suzhou, Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (中国科学院苏州生物医学工程技术研究所), model AI dapat secara efektif digunakan untuk mendeteksi kanker metastasis (kanker yang dimulai di bagian lain tubuh dan menyebar ke kelenjar getah bening) di organ atau jaringan manusia lain. 

“Kami percaya model skrining berbantuan AI dapat menghemat banyak tenaga kerja manual dan meningkatkan efisiensi klinis yang akan menguntungkan lebih banyak pasien,” ujar Gao, seperti dilansir dari laman ecns.cn.

Kelenjar getah bening adalah garis pertahanan sistem kekebalan manusia pertama yang melindungi orang dari penyakit dan infeksi virus. Kelenjar getah bening merupakan ratusan kelenjar bulat kecil dalam tubuh manusia yang terdapat di leher, ketiak, perut, dan selangkangan. Kanker yang ada di bagian lain tubuh biasanya dapat menyebar ke kelenjar getah bening, sehingga penting bagi dokter untuk menilai perkembangan kanker dengan pendeteksian kelenjar getah bening secara cepat dan akurat. (*)