Lama Baca 3 Menit

Penyalahgunaan Narkoba di Tiongkok Mengalami Penurunan

27 June 2020, 17:15 WIB

Penyalahgunaan Narkoba di Tiongkok Mengalami Penurunan-Image-1

narkoba - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Beijing, Bolong.id - Komisi Kontrol Narkotika Nasional Tiongkok (National Narcotics Control Commission; NNCC) merilis laporan tahunannya tentang situasi penyalahgunaan narkoba di Tiongkok pada hari Rabu (24/6/2020), menyatakan bahwa Hari Internasional Menentang Penyalahgunaan Narkoba dan Perdagangan Gelap jatuh pada hari Jumat (26/6/2020) kemarin. Laporan tersebut menunjukkan penyalahgunaan narkoba di negara ini mengalami penurunan. Di dalam laporan dikatakan bahwa Tiongkok memiliki 2,14 juta pecandu narkoba pada akhir tahun 2019, atau sebesar 0,16 persen dari populasi Tiongkok. Jummengalami penurunan 10,6 persen dari tahun 2018.

Di antara para pecandu narkoba, 1,18 juta orang adalah penyalahguna metamfetamin, 807.000 adalah pengguna heroin dan 49.000 adalah pecandu ketamine. 24.000 lainnya adalah pengguna ganja yang sebagian besar adalah orang asing, orang yang belajar atau bekerja di luar negeri, dan para penghibur.

Lebih jauh dilaporkan bahwa 2,53 juta mantan penyalahguna narkoba tidak ditemukan menggunakan narkoba lagi selama tiga tahun terakhir, jumlah naik sebesar 22,2 persen dari tahun sebelumnya. Angka tersebut melampaui para penyalahguna narkoba yang ada untuk pertama kalinya. Sebanyak 617.000 pengguna narkoba terdeteksi di Tiongkok pada tahun 2019, telah turun sebesar 13,9 persen dari tahun sebelumnya. Diantara para pengguna, 223.000 pengguna baru terdeteksi, 30.000 lebih sedikit dari tahun sebelumnya. Sementara itu, laporan tersebut juga menunjukkan penurunan dalam kegiatan produksi obat skala besar, dan "modus baru" dari kegiatan pembuatan obat terlarang, termasuk distribusi yang tersebar dan menyederhanakan proses produksi.

Sebanyak 290 kasus produksi obat diselesaikan pada tahun 2019, dengan 173 pabrik obat ditutup dan 2,7 ton narkoba termasuk metamfitamin dan ketamine disita. Melansir dari globaltimes.cn, kapasitas produksi obat turun secara substansial dengan penurunan produksi obat skala besar, dan beberapa obat diproduksi di industri rumahan dan minivan. Tetapi meningkatnya jenis obat baru mengakibatkan sulitnya untuk diidentifikasi dan selidiki. Obat-obatan tersebut disembunyikan dalam bahan makanan seperti kantong teh susu, cokelat, kue, jamur, coke, dan rokok.*