Donald Trump - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Bolong.id - Mahasiswa pascasarjana Tiongkok baru saja menerima larangan baru, karena telah menambah kekhawatiran di antara para pemimpin penelitian di Amerika Serikat (AS). Mahasiswa mendapat larangan tersebut adalah mereka yang berasal dari tujuh universitas yang berafiliasi militer di Tiongkok, yaitu Universitas Politeknik Northwestern (西北工业大学), Universitas Teknik Harbin (哈尔滨工程大学), Institut Teknologi Harbin (哈尔滨工业大学), Universitas Beihang (北京航空航天大学), Institut Teknologi Beijing (北京技术学院), Universitas Sains dan Teknologi Nanjing (南京理工大学), dan Universitas Aeronautika dan Astronautika Nanjing (南京航空航天大学). Hal ini ditujukan untuk menghalangi mahasiswa Tiongkok mempelajari teknologi-teknologi sensitif dari AS yang nantinya akan diteruskan kepada militer Tiongkok.
Larangan baru ini sudah ditandatangani oleh Presiden AS, Donald Trump, sejak tanggal 29 Mei 2020 silam, dan juga diberlakukan sejak tanggal 1 Juni 2020 lalu. Larangan ini secara khusus ditujukan kepada mahasiswa pascasarjana dan peneliti pascadoktoral dari Tiongkok, yang diduga memiliki hubungan dengan Tentara Pembebasan Rakyat, namun tidak berlaku untuk penduduk tetap AS, atau pasangan dari warga negara AS yang sah secara hukum.
Terkait hal ini, banyak peneliti di AS justru menentang larangan ini. Pihak universitas-universitas AS merasa akan dirugikan, karena kehilangan kontribusi penting dari mahasiswa Tiongkok, yang sebagian besar merupakan asisten peneliti dalam penelitian kampus. Mereka juga mengatakan universitas-universitas Amerika mungkin akan menderita secara finansial tanpa aliran pemasukan biaya sekolah yang stabil dari para siswa Tiongkok ini.
Advertisement
