Lama Baca 3 Menit

Pemerintah Tiongkok Kembali Dituding Tutupi Penyebab Kematian Dokter di RS Wuhan

05 June 2020, 14:47 WIB

Pemerintah Tiongkok Kembali Dituding Tutupi Penyebab Kematian Dokter di RS Wuhan-Image-1

Dokter Hu Weifeng - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Wuhan, Bolong.id - Pemerintah Tiongkok kembali dituding menutupi kematian salah seorang warganya yang diakibatkan oleh COVID-19. Ini sudah kelima kalinya pemerintah Tiongkok dinilai publik menutup-nutupi  perihal kematian para tenaga medis di Rumah Sakit Wuhan. Bahkan, Pemerintah Tiongkok dianggap menjadi penyebab tenaga medis tersebut terpapar virus corona tanpa perlindungan yang seharusnya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, kematian seorang dokter yang bernama Hu Weifeng (胡卫峰) di Rumah Sakit Wuhan pada Selasa lalu (02/06/20) yang diduga akibat terpapar virus COVID-19 selama hampir lima bulan ramai diperbincangkan publik. 

Hu Weifeng (胡卫峰 ) diketahui sudah menerima perawatan sejak Januari 2020. Pada Maret 2020, kulitnya menghitam dikarenakan masalah pada fungsi hati selama menjalani pengobatan virus COVID-19. Kondisinya pun tak kunjung membaik hingga akhir April 2020 ia harus menjalani operasi pendarahan otak dan dikabarkan meninggal dunia. 

Kematian ahli urologi ini menyusul rekannya sesama dokter, Li Wenliang (李文亮), sang "whistleblower" wabah COVID-19 yang meninggal pada Februari lalu. Sama seperti rekannya, penyebab kematian dokter Hu tidak secara transparan diungkap oleh pemerintah Tiongkok sehingga membuat publik gusar. Media Global Times menyebut bahwa Dokter Hu meninggal dalam kondisi yang parah dan tidak stabil secara emosional.  

Setelah tersebar berita dukacita ini di media sosial, hashtag #WuhanCentralHospitalDoctorHuWeifengPassesaway dengan emoji lilin mulai bermunculan di Weibo untuk menghormati kepergiannya. Tidak hanya itu, para warganet juga terus mendesak para pejabat rumah sakit untuk bertanggung jawab atas kematian dokter-dokter di RS Wuhan. Mereka mempertanyakan penyebab kematian para dokter, manajemen di rumah sakit dan transparansi data RS. 

Sebelumnya, muncul sebuah laporan dari staf senior di rumah sakit yang diterbitkan Epoch Times, media yang diblokir di Tiongkok, laporan tersebut mengatakan bahwa para tenaga medis ditekan untuk tidak memberikan peringatan awal ke publik saat wabah virus COVID-19 teridentifikasi serta tidak membuka informasi ke staf rumah sakit lainnya. Hal ini memaksa mereka untuk terekspos dengan virus tanpa proteksi APD semestinya.*