Lama Baca 3 Menit

Uni Eropa dan Tiongkok Tingkatkan Kerja Sama dalam Dialog Strategis Putaran ke-10

10 June 2020, 19:06 WIB

Uni Eropa dan Tiongkok Tingkatkan Kerja Sama dalam Dialog Strategis Putaran ke-10-Image-1

Wakil Senior Uni Eropa, Joseph Borrel - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Uni Eropa (EU) dan Tiongkok bersama-sama melakukan sebuah dialog strategis tingkat tinggi Tiongkok-UE ke-10 melalui video konferensi, yang membuahkan hasil penting, di mana kedua belah pihak tetap akan saling berkomitmen dengan Agenda 2025 Uni Eropa-Tiongkok. Pembicaraan yang diadakan pada hari Selasa (9/6/2020) tersebut bertujuan untuk mengembangkan strategi mereka dalam membangun relasi yang lebih kuat dan dalam segala hal, mulai dari perdagangan dan investasi, perubahan iklim, sampai inovasi.  

“Tiongkok tidak diragukan lagi sudah menjadi salah satu negara yang paling penting di dunia. Hal ini adalah fakta. karena Tiongkok akan terus meningkatkan peran globalnya. Kita harus terlibat dengan Tiongkok untuk mencapai tujuan global kita, berdasarkan pada kepentingan dan nilai-nilai kita,” ungkap Joseph Borrell Fontelles, wakil senior Uni Eropa Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan. Melansir CRI, Wang Yi (王毅), Menteri Luar Negeri Tiongkok mengatakan bahwa hubungan Tiongkok-Eropa mengalami peningkatan dan berhasil bekerja sama dalam menggabungkan kekuatan bersama-sama. 

Kedua pihak tersebut akan tetap berkomitmen untuk menjalin hubungan yang lebih dalam lagi ke depannya. Sementara itu Borrel menyoroti juga beberapa masalah yang belum terselesaikan, termasuk masalah kesepakatan investasi. Seperti yang dikutip dari CGTN, Perjanjian Komprehensif Uni Eropa-Tiongkok mengenai investasi telah berjalan selama hampir tujuh tahun, dan dijadwalkan akan ditandatangani pada pertemuan puncaknya, pada bulan September 2020 nanti di Jerman. Namun, itu semua masih tertunda karena adanya pandemi COVID-19.  

Borell juga mengemukakan kekhawatirannya terhadap keputusan Tiongkok dalam membuat UU Keamanan Baru di Hong Kong dan menyatakan bahwa hal tersebut dapat berisiko merusak prinsip “satu negara, dua sistem” Tiongkok. Meski terdapat banyak perbedaan, Borrel lalu menguraikan penghargaan dan dukungannya kepada Tiongkok, yang tetap menjaga perjanjiannya agar kesepakatan nuklirnya dengan Iran tetap utuh, meski Amerika Serikat (AS) telah mundur dari kesepakatan tersebut. Dialog putaran ke-10 ini akan membantu meletakkan dasar bagi KTT UE-Tiongkok yang diperkirakan akan berlangsung pada akhir bulan Juni 2020 ini.