Lama Baca 3 Menit

Xi Jinping Mulai Siagakan Kapal Perang hingga Kapal Induk Tiongkok

03 June 2020, 10:40 WIB

Xi Jinping Mulai Siagakan Kapal Perang hingga Kapal Induk Tiongkok-Image-1

Kapal Perang Nanchang - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jinan, Bolong.id - Nanchang merupakan kapal perang terbesar dan tercanggih milik Angkatan Laut Tiongkok yang resmi diluncurkan pada Juni 2017. Kapal perusak tipe 055 kelas 10.000 ton pertama di Tiongkok ini difungsikan untuk menemani kapal-kapal induk atau berfungsi sebagai pengawal yang beroperasi jauh dari garis pantai Tiongkok dan ke barat Pasifik.  

Kabar terbaru menyebutkan, Angkatan Laut (AL) Tiongkok akan menugaskan kapal ini berlayar ke pelabuhan Qingdao. Kapten dari kapal Nanchang ini, Zhou Minghui (周明辉), mengatakan, kapal tersebut direncanakan akan mulai melakukan pelatihan di berbagai aspek untuk membentuk kemampuan tempur dan mengintegrasi ke dalam sistem tempur Tentara Pembebasan Rakyat (中国人民解放军). Kapal perang generasi ketiga ini diperkirakan akan menemani Liaoning- kapal induk pertama Tiongkok yang merupakan reparasi dari kapal era Soviet. Selain itu, kapal tersebut diklaim dapat menemani Shandong, kapal induk pertama yang diproduksi di dalam negeri Tiongkok.  

Kapal perang Nanchang saat ini diketahui bergabung dengan parade angkatan laut sebagai penanda peringatan ke-70 pendirian Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (中国人民解放军海军). Tiongkok sengaja membangun kapal ini dengan tujuan untuk menjaga keamanan kedaulatan dan kepentingan luar negeri. Selain ke pelabuhan Qingdao, lima kapal perusak tipe 055 lainnya dilaporkan telah diluncurkan di Galangan Kapal Dalian di Liaoning dan Galangan Kapal Jiangnan di Shanghai. 

Seperti diketahui, di tengah pandemi, pada pekan lalu, presiden Tiongkok Xi Jinping (习近平) memutuskan untuk menaikan anggaran pertahanan negara sebesar 6,6% menjadi 1.268 triliun yuan atau setara dengan Rp2.628 triliun. Tindakan Xi ini mengundang tanda tanya sejumlah pihak. Mereka berpendapat bahwa keputusan tersebut digunakan untuk berjaga-jaga atas ancaman keamanan yang bertambah di tengah ketegangan AS-Tiongkok. Pada awal pekan ini, Xi bahkan memerintahkan Tentara Pembebasan Rakyat (中国人民解放军海军) atau militer Tiongkok untuk memikirkan skenario terburuk, meningkatkan latihan militer serta menyiagakan kesiapan perang.*