Kedelai dipanen di provinsi Heilongjiang - Image from people.cn
Bolong.id - Dilansir dari 经济日报 pada Kamis lalu, dengan tingkat pemenuhan kebutuhan global kurang dari 20%, kedelai adalah salah satu dari sedikit biji-bijian yang sangat bergantung pada impor Tiongkok. Pengamat industri mengatakan bahwa sangat mendesak bagi ekonomi terbesar kedua di dunia untuk mengatasi masalah yang terus berlanjut ini.
Pada konferensi pers dewan negara Tiongkok, menekankan bahwa Tiongkok bertujuan untuk meningkatkan swasembada kedelai dan biji minyak lainnya dalam 5 sampai 10 tahun.
Pihak berwenang akan meningkatkan subsidi untuk produsen kedelai dan jagung. Mendukung rotasi yang tepat antara kedelai dan jagung di Tiongkok Timur Laut untuk mendorong petani menanam lebih banyak kedelai di musim semi.
Tiongkok juga akan mendorong petani di Tiongkok Timur Laut untuk menanam kedelai di lahan subur yang tidak cocok untuk padi.
Langkah lain adalah dengan secara aktif memfasilitasi budidaya kedelai-jagung dalam menjamin produksi jagung dan kedelai yang stabil.
Pada tahun 2021 menurut data dari Biro Statistik Nasional, total luas tanam kedelai Tiongkok adalah 1,2 juta hektar dan turun menjadi 218 ribu hektar dari tahun 2020.
Diharapkan luas tanam kedelai di Tiongkok akan mencapai 1,5 juta hektar, dengan output 23 juta ton, sesuai dengan Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-25) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian dan Pedesaan.(*)
Informasi Seputar Tiongkok