Lama Baca 3 Menit

China Terus Desak AS Klarifikasi Biolabnya

18 March 2022, 06:00 WIB

China Terus Desak AS Klarifikasi Biolabnya-Image-1

Zhao Lijia Jubir Kementrian Luar Negeri Tiongkok- Image from bjd.com.cn

Bolong.id - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian mengatakan pada konferensi pers bahwa komunitas internasional telah khawatir tentang kegiatan bio-militer AS. Kredibilitas AS juga sekarang sulit untuk memenangkan kepercayaan masyarakat internasional.

Dilansir dari 南方都市报 pada Kamis (17/3/2022), tiongkok sekali lagi mendesak AS untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab. Membuat klarifikasi komprehensif tentang aktivitas militer biologisnya dan menghentikan penentangannya yang eksklusif terhadap mekanisme verifikasi Biological Weapons Convention (BWC).

Seperti diberitakan sebelumnya, AS memiliki laboratorium biologi militer paling awal, terbesar dan terluas di dunia.

Menurut statistik dari Kementerian Kesehatan Ukraina antara tahun 2005 dan 2014, Amerika Serikat secara berturut-turut membangun dan meningkatkan 8 laboratorium di Lviv, Transkarpatia dan Krimea di Ukraina.

Seorang reporter mengatakan pada konferensi pers, menurut seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia baru-baru ini, AS bermaksud untuk memperingatkan Rusia bahwa mereka tidak boleh menggunakan senjata biologi dan kimia di Ukraina.

Namun pada kenyataannya, pihak AS berharap untuk menghindari tanggung jawab atas perilaku biokimianya sendiri di Ukraina. Menutupi tindakan provokatif skala besar yang sedang dipersiapkan untuk dilakukan oleh AS dan Ukraina.

Dalam ha ini, dikatakan bahwa komunitas internasional telah lama prihatin dengan aktivitas militer biologis AS. Menurut data AS memiliki 336 laboratorium biologi di 30 negara.

Ini bukan masalah dengan laboratorium AS di Ukraina, juga bukan masalah baru yang timbul dari situasi sekarang. Zhao percaya bahwa AS memiliki kewajiban mematuhi Biological Weapons Convention (BWC) dan juga memiliki kewajiban untuk mengklarifikasi kekhawatiran masyarakat internasional.

"Selama beberapa dekade, AS telah menunjuk jari di setiap kesempatan, menuduh negara-negara lain tidak mematuhi kontrak dan harus menerima inspeksi internasional, bahkan terpaksa dijatuhkan sanksi. Tapi mengapa begitu AS diminta verifikasi dengan mudah menjawab “kami mematuhi aturan", kata Zhao .

Zhao akhirnya menunjukkan, Tiongkok sekali lagi mendesak AS untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab.(*)