Hari Puisi Internasional - Image from askcache.com
Bolong.id - Tanggal 21 Maret diperingati sebagai Hari Puisi Sedunia. Hari Puisi Sedunia dirayakan untuk memperingati puisi sebagai karya sastra yang mengekspresikan nilai-nilai humanisme sepanjang sejarah.
Saat berbicara tentang puisi ini sangat berkaitan erat dengan penyair. Banyak penyair di dunia telah menghasilkan karya yang tidak pernah mati, salah satunya Tiongkok.
Dilansir dari 青春漯河 pada Minggu (21/3/2022), di balik syair yang catchy, para penyair menggambarkan kisah zaman mereka. Berikut kami perkenalkan 5 penyair terkenal di Tiongkok kuno.
1.Qu Yuan
Qu Yuan adalah seorang penyair dan negarawan dari Negara Bagian Chu selama Periode Negara-Negara Berperang di Tiongkok. Ia lahir di Zigui, Negara Bagian Chu (sekarang Yichang, Hubei). Keturunan Qu Xia, putra Raja Xiong Tong dari Chu Wu selama Periode Negara-Negara Berperang.
Dilahirkan pada tahun 340 SM, Qu Yuan lahir dari salah satu keluarga berpengaruh di negara Chu.[2] Ia adalah penasehat untuk Kaisar Huai yang memerintah dari 328 SM sampai 299 SM. Dia terdidik dengan baik di masa mudanya, terdidik dan berpengetahuan luas dan ambisius.
Qu Yuan memiliki karier politik yang bagus sampai seluruh menteri Kaisar Huai menuduhnya, membuatnya dikucilkan dari arena politik Negara Chu. Dengan absennya Qu Yuan, negara Chu akhirnya dikalahkan Negara Qin. Mendengar kabar kekalahannya, Qu Yuan melompat ke Sungai Miluo di provinsi Hunan. Festival Perahu Naga adalah festival untuk mengenang kematiannya.
2. Li Bai
Li Bai (701-762) adalah nama kehormatan Taibai dan ia juga dikenal sebagai Banished Immortal yang berasal dari Jiangyou provinsi Sichuan.
Li T'ai Po yang sebenarnya adalah bernama Li Po. Dia juga dikenal sebagai Li Bai, Li Pai, dan Li T’ai-pai. Dia lahir pada tahun 701 di T’ai dan meninggal di P’ing saat tahun 762. Penyair Tiongko ini terkenal semasa dinasti Tang, dan merupakan peganut paham Taoisme yang fanatik.
3. Du Fu
Du Fu (712-770) nama kehormatan Zimei, bersuku Han dan berasal dari Xiangyang lalu pindah ke Kabupaten Gongxian Provinsi Henan. Ia merupakan seorang penyair dan politisi Tiongkok yang terkenal pada masa Dinasti Tang.
Bersama dengan Li Bai, dia sering disebut sebagai penyair Tiongkok terbesar. Ambisi terbesarnya adalah mengabdi kepada negaranya sebagai pegawai negeri yang sukses, tetapi ia tidak mampu mewujudkan ambisinya tersebut.
Pengaruh Du Fu dalam puisi klasik Tiongkok sangat luas. Pengaruh Du Fu dalam puisi klasik Cina sangat luas, dan dia disebut penyair oleh generasi selanjutnya. Puisi-puisinya disebut puisi sejarah.
4. Su Shi
Su Shi - Image from qq.com
Su Shi adalah sastrawan, penyair, pelukis, kaligrafer pada zaman Dinasti Song. Su Shi kerap dipanggil dengan sebutan Su Dongpo. Su Shi lahir di keluarga sastrawan di Meishan, sekarang provinsi Sichuan. Ia belajar di bawah pengaruh Taoisme.
Pada tahun kedua Jiayou (1057), Su Shi adalah seorang cendikiawan dari Dinasti Song pertama yang bekerja di Fengxiang, Hangzhou, Mizhou, Xuzhou, Huzhou dan tempat-tempat lain. Pada tahun ketiga Yuanfeng (1080), dia diturunkan ke Huangzhou karena dia dijebak dalam Kasus Puisi Wutai dan menjabat sebagai wakil utusan pelatihan resimen.
5. Tao Yuanming
Tao Yuanming - Image from qq.com
Tao Yuanming (352 atau 365, 427) nama kehormatannya Yuanliang, juga dikenal sebagai Qian, gelar pribadi Jingjie yang dikenal dunia sebagai Tuan Jingjie. Dia adalah penduduk asli Xunyang Chaisang (sekarang Kota Jiujiang, Provinsi Jiangxi).
Tao Yuanming, juga dikenal sebagai Tao Qian atau T'ao Ch'ien, adalah seorang penyair Tionghoa yang tinggal pada zaman dinasti Jin Timur dan Liu Song. Ia dianggap menjadi salah satu penyair terbesar dari periode Enam Dinasti.(*)
