Lama Baca 3 Menit

Ya Ampun... Virus Delta Chron Dikonfirmasi Pertama Kali

15 March 2022, 13:51 WIB

Ya Ampun... Virus Delta Chron Dikonfirmasi Pertama Kali-Image-1

Varian baru Delta Chron - Image from newsdirectory3.com

Beijing, Bolong.id - Ilmuwan Prancis mengkonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa varian "Delta chron" dari virus corona memang ada. Kasus-kasusnya telah dilaporkan di Amerika Serikat dan Eropa.

Dilansir dari Baidu.com pada Senin (14/3/2022). Para peneliti di Institute for Medical and Teaching of Mediterranean Infectious Diseases di Marseille, Prancis telah menerbitkan sebuah artikel di medRxiv pada 8 Maret bahwa terkonfirmasi keberadaan varian baru melalui sekuensing genom. Apalagi varian tersebut sudah terdeteksi di beberapa wilayah di Prancis.

Selain itu, data yang diberikan oleh Global Influenza Sharing Database (GISAID) menunjukkan bahwa kasus terkait "Delta chron" juga ditemukan di Denmark dan Belanda. Helix, sebuah perusahaan penelitian genetik yang berbasis di California, menemukan dua kasus di Amerika Serikat. 

Menurut laporan "Guardian" Inggris, Inggris telah mengkonfirmasi sekitar 30 kasus "Delta chron". Menurut GISAID, varian baru ini mungkin sudah beredar di masyarakat sejak Januari lalu.

Para peneliti Prancis menunjukkan bahwa varian hibrida baru "Delta Chron" diproduksi oleh rekombinasi. Rekombinasi adalah ketika dua varian virus yang berbeda menginfeksi pasien pada saat bersamaan, bertukar materi genetik untuk menghasilkan keturunan baru.

Makalah tersebut, yang diterbitkan di medRxiv, menyatakan bahwa "tulang punggung" varian "delta chron" berasal dari varian delta.

Dr. Sumia Swaminathan, kepala ilmuwan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 8 Maret mengatakan “Kita sudah tahu bahwa peristiwa rekombinasi dapat terjadi pada manusia atau hewan ketika beberapa varian SARS-CoV-2 beredar. Sekarang, kita perlu menunggu eksperimen untuk mengkarakterisasi varian baru ini.”

Sejauh ini, para ilmuwan belum menemukan perubahan tingkat keparahan varian baru dibandingkan dengan varian sebelumnya dari virus corona. 

Maria van Kerckhoff, pimpinan teknis WHO untuk virus corona, mengatakan pada konferensi pers.Tetapi banyak penelitian ilmiah sedang dilakukan. 

"Kami melihat munculnya rekombinasi karena itulah virus dan mereka berubah dari waktu ke waktu. Virus corona lebih menular, menginfeksi hewan dan berpotensi menginfeksi kembali manusia," kata Kerckhoff.(*)