Lama Baca 4 Menit

Huawei Dibatasi di Inggris?

16 April 2020, 08:36 WIB

Huawei Dibatasi di Inggris?-Image-1

Huawei Terancam Dibatasi di Inggris - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Pada situasi pandemi seperti sekarang ini, pemerintah Inggris terus membatasi hubungan perdagangan dan teknologi Tiongkok dengan Inggris, anggota kongres mengatakan bahwa mereka akan mengevaluasi kembali hubungan mereka dengan Tiongkok setelah wabah berakhir dan mempertimbangkan apakah mereka perlu memperketat kontrol atas teknologi dan strategi industri lainnya.

Pada 13 April, Huawei (华为公司) mengirimkan surat yang meminta pemerintah Inggris untuk tetap mengizinkan perusahaan berpartisipasi dalam pembangunan jaringan Inggris. Zhang Jiangang (张建岗) selaku wakil presiden Huawei, dalam surat tersebut mengatakan bahwa selama periode pandemi COVID 19, perusahaan akan bekerja keras agar jaringan tetap stabil. Apabila terdapat gangguan dalam pembangunan jaringan 5G, Inggris akan terpengaruh. Zhang Jiangang menjelaskan bahwa setelah pecahnya wabah COVID 19 di Inggris, sistem jaringan telekomunikasi di Inggris mengalami "tekanan yang luar biasa", dan penggunaan data internet penduduk meningkat 50%. 

Pada bulan Januari tahun ini, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson memutuskan untuk mengizinkan Huawei berpartisipasi dalam pembangunan bagian non inti dari jaringan 5G di Inggris, tetapi batas partisipasi tidak boleh melebihi 35%. Sejak itu, politisi Inggris telah mengkritik keputusan pemerintah dan meminta Huawei untuk dilarang berpartisipasi dalam pembangunan jaringan 5G di Inggris. Bulan lalu, 38 anggota parlemen konservatif memberikan suara yang menuntut untuk mengeluarkan Huawei dalam pembangunan jaringan 5G Inggris sebelum tahun 2023. Menanggapi hal ini, Zhang Jiangang menjawab dalam surat tersebut bahwa beberapa orang membuat kritik tanpa dasar atas partisipasi Huawei dalam konstruksi 5G di Inggris, sementara yang lain memilih untuk terus menyerang Huawei tanpa bukti.

Setelah merebaknya COVID 19, beberapa orang di Inggris mengkritik Tiongkok atas kesalahan penanganan, dan khawatir tentang ketergantungan berlebihan Inggris akan teknologi dan bisnis Tiongkok. Baru-baru ini, beberapa pejabat senior pemerintah Inggris mengatakan bahwa setelah krisis wabah usai, akan ada "likuidasi" dalam hubungan dengan Tiongkok. 

Salah satu media Inggris melaporkan bahwa, lembaga intelijen Inggris menyarankan Inggris untuk mempertimbangkan apakah perlu membatasi akuisisi perusahaan teknologi tinggi seperti komunikasi dan kecerdasan buatan oleh perusahaan Tiongkok dan apakah perlu untuk mengurangi peluang mahasiswa S3 di universitas di Inggris. 

Wang Yiwei (王义桅), seorang profesor di jurusan hubungan internasional Universitas Renmin Tiongkok (中国人民大学), percaya bahwa di bawah pengaruh tekanan domestik dan asing, pemerintah Inggris memiliki kemungkinan untuk lebih membatasi Huawei, atau bahkan kerjasama Tiongkok-Inggris lainnya.