Beijing, Bolong.Id - Kapal penelitian ilmiah geofisika Tiongkok Shiyan 6 berangkat dari Guangzhou, Provinsi Guangdong Tiongkok selatan, untuk ekspedisi di Samudra Hindia, Minggu (10/09).
Dilansir dari CGTN pada Senin (11/09/2023) itu diselenggarakan oleh South China Sea Institute of Oceanology (SCSIO) di bawah Chinese Academy of Sciences.
Kapal ini dijadwalkan beroperasi di laut selama 80 hari dengan 28 proyek penelitian ilmiah dari 13 tim peneliti di dalamnya, mencakup jangkauan lebih dari 12.000 mil laut (kira-kira 22.200 kilometer).
Pelayaran yang didasarkan pada observasi multidisiplin ini bertujuan untuk memperoleh sejumlah besar data dasar untuk mengungkap mekanisme proses dinamis yang mempengaruhi siklus biogeokimia, ekosistem dan proses sedimentasi di wilayah tersebut, memperjelas pola geografis keanekaragaman hayati di wilayah studi, mengungkap tanggapan dan peran indikatif komunitas biologis terhadap proses fisik, serta pemahaman perubahan paleoklimat, Wang Weiqing, kepala ilmuwan ekspedisi tersebut, mengatakan kepada China Media Group.
Sebuah sistem observasi akan diterapkan di area observasi utama untuk mempelajari sistem terkini dalam evolusi topografi lokal dan hubungannya dengan sedimen dan geologi dasar laut, kata Wang.
Pelayaran ini juga diharapkan dapat memperkuat kerja sama penelitian ilmiah dan pertukaran dengan negara-negara di sepanjang Jalur Sutra Maritim dan lebih lanjut mewujudkan integrasi ilmu pengetahuan dan pendidikan untuk mendukung Inisiatif Belt and Road (Belt and Road Initiative), kata Lin Qiang, pemimpin proyek dan wakil direktur SCSIO.
Dengan total investasi lebih dari 500 juta Yuan (sekitar Rp 1 triliun ), Shiyan 6 dipuji sebagai salah satu kekuatan utama kapal Tiongkok berbobot 3.000 ton untuk penelitian ilmiah laut dalam.
Kapal berukuran panjang 90,6 meter dan lebar 17 meter ini memiliki dek operasi terbuka seluas lebih dari 600 meter persegi dan dapat membawa 60 awak selama 60 hari di laut.(*)
Advertisement