Sekelompok Anjing Lucu - Image from Background photo created by rawpixel.com - www.freepik.com
Kementerian Pertanian Tiongkok telah secara resmi menyatakan bahwa anjing bukanlah hewan ternak. Pada tanggal 8 April 2020, kementerian merilis daftar hewan yang dikategorikan sebagai ternak, yaitu hewan yang dapat dikembangbiakkan untuk daging, produk, atau penggunaan obat. Daftar ini mencakup 13 jenis hewan ternak tradisional seperti babi dan sapi dan 18 jenis hewan eksotis lainnya, seperti rusa dan burung unta.
Namun, anjing tidak termasuk ke dalam daftar tersebut. Sebaliknya, kementerian memasukkan catatan khusus, yang menjelaskan bahwa anjing telah "berevolusi" dari hewan ternak menjadi "hewan pendamping." Kucing juga tidak ada dalam daftar tersebut, meskipun tidak ada catatan tambahan khusus. Daftar ini hanya konsep dan dapat berubah nantinya sewaktu-waktu. Kementerian mengatakan akan mengumpulkan opini publik hingga tanggal 8 Mei 2020 nanti.
Daftar tersebut disusun setelah Tiongkok secara resmi melarang perdagangan dan konsumsi hewan liar pada bulan Februari 2020, setelah merebaknya wabah COVID 19, yang diyakini bersumber dari sebuah pasar di kota Wuhan. Pasar Makanan Laut Huanan, Wuhan, sebelumnya ketahuan menjual berbagai macam satwa liar hidup, menyediakan lahan subur bagi virus mematikan untuk melompat dari satu spesies ke spesies lain, bermutasi dan akhirnya menemukan inangnya dalam tubuh manusia.
Meskipun Beijing telah menyatakan larangan untuk memakan hewan liar, tidak jelas apakah itu termasuk anjing, yang biasanya tidak dianggap sebagai hewan liar.
Awal bulan ini, Shenzhen menjadi kota pertama yang melarang konsumsi anjing dan kucing dalam peraturan kotamadya, sebagai tanggapan terhadap krisis kesehatan akibat COVID-19. Daging anjing selalu menjadi topik yang sangat kontroversial ketika datang ke Tiongkok. Meskipun tidak tersebar luas, daging anjing telah menjadi menu tradisional yang populer di beberapa bagian negara. Seperti saat musim panas, terdapat Festival Daging Anjing dan Leci di kota Yulin, Guangxi yang tidak pernah gagal memicu kemarahan para aktivis hewan di seluruh dunia, ketika ribuan anjing ditangkap dan dibantai untuk perayaan tersebut.