Lama Baca 3 Menit

Sebelumnya Berada di Angka 2.579, Angka Kematian COVID-19 di Wuhan Direvisi Menjadi 3.869 Kasus, Alasannya Apa?

17 April 2020, 19:22 WIB

Sebelumnya Berada di Angka 2.579, Angka Kematian COVID-19 di Wuhan Direvisi Menjadi 3.869 Kasus, Alasannya Apa?-Image-1

Wuhan Setelah Lockdown - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Pada hari Jumat, 17 April 2020, Markas Besar Komando Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kota Wuhan (武汉市新冠肺炎疫情防控指挥部) merilis sebuah laporan untuk merevisi jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 dan angka kematian akibat COVID-19. Tepatnya pada 16 April 2020 pukul 24.00, tercatat sejumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 meningkat sebanyak 325 kasus, sehingga menjadi 50.333 kasus. Sementara jumlah kematian akibat COVID 19 meningkat sebanyak 1.290 kasus, jumlah kematian yang direvisi menjadi 3.869 kasus.

Terdapat empat alasan mengapa Tiongkok melakukan revisi akan jumlah pasien dan total kematian COVID 19. Pertama, lonjakan pasien pada tahap awal pandemi menyebabkan kurangnya tenaga medis, jumlah pasien juga jauh melebihi kapasitas fasilitas kesehatan. Beberapa pasien bahkan tidak dirawat di rumah sakit dan meninggal di rumah. 

Kedua, pada periode puncak perawatan pasien, rumah sakit kelebihan beban dan tenaga medis sibuk merawat pasien. Sehingga laporan tertunda, terlewatkan, dan juga terjadi kesalahan pelaporan. 

Ketiga, fasilitas kesehatan yang ditunjuk untuk merawat pasien COVID 19 meningkat dengan cepat, sehingga terdapat sebagian kecil institusi kesehatan yang tidak dapat terhubung dan melaporkan informasi ke jaringan pandemi secara tepat waktu. 

Keempat, beberapa kasus kematian tidak sepenuhnya terdaftar, dan terdapat laporan yang berulang dan salah.

Hidup manusia merupakan prioritas. Keselamatan dan kesehatan adalah kebutuhan paling mendasar dan aspirasi bersama masyarakat. Di balik data pandemi adalah kehidupan dan kesehatan masyarakat dan kredibilitas pemerintah. Revisi tepat waktu dari jumlah kasus COVID 19 dan angka kematian yang disebabkannya tidak hanya perlu untuk melindungi kepentingan masyarakat, tetapi juga diperlukan guna pengambilan keputusan ilmiah tentang pencegahan dan pengendalian pandemi, serta respons terhadap masalah sosial dan penghormatan kepada setiap kehidupan.