Beijing, Bolong.id - Tiongkok meluncurkan rencana mengizinkan pendirian rumah sakit yang sepenuhnya dimiliki asing di beberapa kota besar, dalam upaya untuk lebih membuka sektor medisnya.
Dilansir dari 新华社 Sabtu (30/11/24), rencana kerja percontohan, yang dirilis oleh Komisi Kesehatan Nasional (NHC) dan tiga departemen pemerintah lainnya, memberikan persetujuan kepada kota Beijing, Tianjin, Shanghai, Nanjing, Suzhou, Fuzhou, Guangzhou, dan Shenzhen, serta provinsi kepulauan Hainan.
Dalam penjelasan rencana kerja yang dipublikasikan, NHC menyatakan bahwa sektor kesehatan memiliki permintaan pasar domestik yang tinggi dan minat investasi yang kuat dari investor asing.
Pada tahun 2023, jumlah rumah sakit di Tiongkok mencapai 38.000, dengan jumlah rumah sakit umum kurang dari sepertiganya. Namun, menurut data resmi, rumah sakit umum menyumbang 83,5 persen dari total kunjungan pasien di seluruh negeri.
Sejak tahun 2000, Tiongkok telah mengizinkan pendirian lembaga medis patungan dengan investor asing. Setelah lebih dari 20 tahun pembangunan, saat ini terdapat lebih dari 60 lembaga medis patungan dengan investasi asing di negara tersebut.
Rencana kerja tersebut secara tegas mengecualikan rumah sakit pengobatan tradisional Tiongkok dan melarang akuisisi rumah sakit umum oleh asing.
Bertujuan untuk memperkenalkan sumber daya medis internasional tingkat tinggi, meningkatkan pasokan layanan medis, dan mengoptimalkan lingkungan bisnis, dokumen tersebut menetapkan persyaratan percontohan, tindakan manajemen, dan persyaratan terkait lainnya.
Rencana tersebut mengizinkan rumah sakit yang sepenuhnya dimiliki asing untuk beroperasi sebagai rumah sakit umum, khusus, dan rehabilitasi.
Peraturan ini juga mencakup pembatasan. Misalnya, rumah sakit tersebut dilarang melakukan kegiatan medis yang mengandung risiko medis atau etika yang signifikan, seperti transplantasi organ manusia. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement