Lama Baca 4 Menit

Waduh, Warga Australia yang Dijatuhi Hukuman Mati di Tiongkok Itu Dulunya Seorang Aktor?

14 June 2020, 21:50 WIB

Waduh, Warga Australia yang Dijatuhi Hukuman Mati di Tiongkok Itu Dulunya Seorang Aktor?-Image-1

Karm Gilespie - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Seorang pria asal Australia yang bernama Karm Gilespie, yang dijatuhi hukuman mati di Tiongkok karena penyelundupan narkoba, ternyata dulunya itu mantan aktor yang pernah muncul di acara Blue Heelers, sebuah serial televisi Australia bertema kepolisian yang tayang dari tahun 1994 hingga 2006. Gilespie kemudian menjadi pembicara motivasional, menuliskan di profil bisnisnya bahwa ia pernah tampil dalam Blue Heelers dan The Man. Dia juga pernah menjadi pemeran utama dalam Strzelecki dengan Strzelecki Theater di teater Playbox sebelumnya.

Gilespie tertangkap basah dengan lebih dari 7,5 kilogram metamfetamin dalam bagasinya pada tahun 2013, ketika mencoba ikut dalam penerbangan internasional dari Bandara Baiyun di kota Guangzhou, Tiongkok selatan. Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan dalam sebuah pernyataan mereka, bahwa pihaknya "Sangat sedih saat mendengar putusan pidana tersebut", sembari menambahkan bahwa, "Akses tahanan di Tiongkok sulit diberikan, karena langkah-langkah di sana, yang sedang diterapkan untuk mencegah penyebaran COVID-19".

Roger James Hamilton, seorang pengusaha yang tinggal di Bali, mengatakan dalam sebuah unggahan Facebook-nya, bahwa ia pernah menjadi guru bagi Gilespie, tujuh tahun yang lalu, sebelum Gilespie mendadak menghilang. "Kami (teman-teman Gilespie) menghabiskan bertahun-tahun dengan mencoba mencari tahu bagaimana dia bisa menghilang secara tiba-tiba begitu. Setelah itu, kami akhirnya pasrah, kami berpikiran bahwa dia mungkin pergi karena ingin memulai sebuah kehidupan baru yang jauh dari sini," tulisnya dalam unggahannya. "Dia itu anggota yang aktif komunitas kita, suka mendorong dan memotivasi orang lain untuk menjadi lebih baik lagi. Dia selalu ada bagi sesama, itulah sebabnya, aneh sekali kalau dia tiba-tiba menghilang," tambah Hamilton, melansir dari laman 9news.com.au.

Pengadilan Rakyat Menengah Guangzhou menjatuhkan hukuman kepada Gilespie di hari Sabtu kemarin (13/6/2020), pihak pengadilan juga memerintahkan agar semua harta pribadi Gilespie disita. Sementara itu, Menteri Perdagangan Simon Birmingham mengatakan pada Minggu pagi (14/6/2020), bahwa kasus Gilespie jangan dikaitkan dengan ketegangan yang sedang berlangsung di antara kedua negara tersebut. Birmingham juga mengatakan bahwa Gilespie masih memiliki waktu 10 hari untuk mengajukan banding atas putusan tersebut.

Australia sendiri tidak memberlakukan hukuman mati untuk kasus dan situasi apa pun di negaranya. "Ini adalah peringatan bagi kami semua warga Australia, bahwa hukum Australia tidaklah berlaku di luar negeri, negara-negara lain itu memiliki hukuman yang jauh lebih keras daripada kami, terutama jika ada kaitannya dengan hal-hal seperti kasus narkoba," ungkap Birmingham.

Di sisi lain, terdapat pula kekhawatiran besar bagi warga negara Australia lainnya yang saat ini sedang berada di penjara Tiongkok, yang bernama Yang Hengjun (楊恒均). Hengjun yang awalnya merupakan warga negara Tiongkok, ditangkap pada bulan Januari 2019, dan dituduh melakukan tindakan spionase. Dia tidak memiliki akses untuk menghubungi keluarga atau pengacaranya, sementara kontak terakhirnya dengan pejabat Australia adalah pada bulan Desember tahun 2019 lalu.