Lama Baca 3 Menit

Lebih dari 2.500 Game Dihapus dari App Store Tiongkok

15 July 2020, 19:46 WIB

Lebih dari 2.500 Game Dihapus dari App Store Tiongkok-Image-1

Lebih dari 2.500 Game Dihapus dari App Store Tiongkok - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Hong Kong, Bolong.id - Lebih dari 2.500 game seluler dihapus dari toko aplikasi Apple Tiongkok minggu pertama Juli 2020. Jumlah ini empat kali lebih banyak dari periode yang sama pada bulan Juni 2020.

Itu setelah Apple menutup celah untuk memenuhi persyaratan lisensi Tiongkok. 

Dilansir dari data SensorTower. game terkenal yang dihapus dari App Store Tiongkok pada bulan Juli sejauh ini termasuk "Hay Day" dan "Nonstop Chuck Norris" dari Flaregames, serta "Solitaire" dari Zynga.

Apple memberi tenggat waktu hingga akhir Juni kepada penerbit game yang mendapatkan pemasukan untuk menyerahkan nomor lisensi yang dikeluarkan oleh pemerintah Tiongkok, di mana memungkinkan mereka melakukan pembelian dalam aplikasi. Ini merupakan suatu persyaratan yang sudah lama diterapkan oleh toko aplikasi berbasis Android di Tiongkok.

"Mungkin saja game-game ini akan tersedia lagi di masa depan, tetapi untuk sementara telah menghilang dari etalase (App Store) selama lebih dari lima hari," kata Randy Nelson, kepala Mobile Insights di SensorTower.

Game-game yang telah dihapus dalam tujuh hari pertama di bulan Juli tersebut tercatat telah menghasilkan pendapatan kotor gabungan sebesar $34,7 juta (sekitar Rp505,6 miliar) di Tiongkok, dan telah mengakumulasi lebih dari 133 juta unduhan di negara ini.

Sebelumnya, Tiongkok telah memperketat kontrol terhadap pasar video-game terbesar di dunia dalam beberapa tahun terakhir dan permainan daring yang berusaha menghasilkan uang sering kali harus menghadapi proses persetujuan yang panjang untuk mendapatkan lisensi. Pada bulan Februari, video game "Plague Inc" yang melonjak popularitasnya di tengah wabah COVID-19 telah dihapus dari toko aplikasi Apple di Tiongkok setelah regulator mengatakan bahwa game tersebut berisi konten ilegal dan tidak memiliki lisensi yang layak, dilansir dari Reuters. (*)