Lama Baca 3 Menit

Sayang Banget! Kastil Kaca Terbesar di Dunia Ini Dipecahin Anak-Anak!

14 July 2020, 16:27 WIB

Sayang Banget! Kastil Kaca Terbesar di Dunia Ini Dipecahin Anak-Anak!-Image-1

The Fantasy Castle, Kastil Kaca Tiup Terbesar di Dunia - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Shanghai, Bolong.id - Kastil yang terbuat dari kaca dengan metode tiup terbesar di dunia dan bertempat di Museum Kaca Shanghai ini telah hancur berkeping-keping setelah dua anak kecil merobohkannya. Berita ini disampaikan oleh pihak museum pada akhir pekan lalu, dilansir dari CGTN.

The Fantasy Castle dibuat oleh peniup kaca Spanyol, Miguel Arribas, berdasarkan kastil di cerita Cinderella yang ikonik karena terpajang di Disney World Resort. Kastil ini disajikan sebagai hadiah ulang tahun kelima museum tersebut pada 2016 lalu.

Karya seni seberat 60 kilogram itu bernilai sekitar 450.000 yuan atau setara dengan Rp938 juta, sementara ujung menara terbuat dari emas 24 karat. Dibutuhkan lebih dari 500 jam untuk menyelesaikan kastil ini dengan menggunakan 500.000 loop kaca, menurut Manuel Arribas, salah satu pendiri Arribas Brothers, toko kaca dan kristal di Disney Park seluruh dunia.

Menurut museum, kecelakaan ini terjadi pada 30 Mei 2020. Dua anak yang sedang berkeliling museum melewati sabuk pembatas dan menjatuhkan etalase, menyebabkan kastil kaca tersebut jatuh berkeping-keping. Puncak menara dilaporkan rusak parah, sementara bagian lain mengalami tingkat kerusakan yang berbeda. 

Pihak museum mengatakan mereka telah menghubungi para seniman ketika mereka berusaha untuk memperbaiki karya seni tersebut, namun karena pembatasan perjalanan di tengah pandemi COVID-19, para seniman pun tidak dapat melakukan perjalanan ke Tiongkok pada saat ini.

Museum Kaca Shanghai meminta maaf kepada pengunjung karena tidak dapat menyajikan koleksi secara keseluruhan dan mendesak mereka untuk mengikuti panduan dan menahan diri untuk tidak berlari dan melintasi sabuk pembatas. Sementara itu, orang tua kedua anak tersebut telah meminta maaf atas kejadian tersebut dan berjanji untuk bertanggung jawab atas perbaikan yang harus dilakukan. (*)