Lama Baca 3 Menit

Curigai Lakukan Dumping, Tiongkok Selidiki Subsidi Anggur Australia

31 August 2020, 17:32 WIB

Curigai Lakukan Dumping, Tiongkok Selidiki Subsidi Anggur Australia-Image-1

Curigai Lakukan Dumping, Tiongkok Selidiki Subsidi Anggur Australia - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Shanghai, Bolong.id - Tiongkok pada hari Senin (31/8/2020) meluncurkan penyelidikan atas dugaan subsidi pemerintah di beberapa impor anggur Australia. Penyelidikan dilakukan dengan latar belakang meningkatnya ketegangan antar Tiongkok dan Australia setelah Canberra menyerukan penyelidikan internasional tentang asal-usul COVID-19 yang pertama kali terdeteksi di pusat kota Wuhan, Tiongkok.

Beijing memberlakukan tarif pada jelai Australia di bulan Mei 2020, menyusul tuduhan bahwa biji-bijian tersebut diekspor dengan harga di bawah pasaran atau dikenal dengan istilah “dumping”. Mereka kemudian menangguhkan beberapa impor daging sapi, sebelum memulai penyelidikan terhadap dumping anggur Australia, tuduhan yang dibantah Australia, dikutip dari laman Reuters.

Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan dalam sebuah pernyataan daring bahwa mereka sekarang akan menyelidiki sekitar 37 skema subsidi anggur Australia menyusul permintaan dari Asosiasi Industri Anggur Tiongkok.

Penyelidikan kedua yang diperkirakan memakan waktu hingga satu tahun, akan melihat langkah-langkah dukungan Australia termasuk "manajemen risiko pertanian", "skema pinjaman pembiayaan pertanian" dan "proyek pendanaan pertumbuhan bisnis".

Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham mengatakan penyelidikan anggur kedua telah "diramalkan" ketika penyelidikan anti-dumping pertama dimulai. "Kami sangat membantah klaim bahwa inisiatif seperti Program Pengembangan Ekonomi Lembah Murray-Darling, atau program yang mendukung penelitian dan pengembangan sama dengan subsidi ekspor anggur kami," kata Birmingham dalam sebuah pernyataan, merujuk pada skema di mana pemerintah membeli air untuk meningkatkan kualitas saluran air.

“Pemerintah akan bekerja dengan industri anggur kami yang terkenal secara internasional untuk mengajukan kasus sekuat mungkin terhadap klaim ini,” tambahnya.

Saham pembuat anggur terbesar Australia, Treasury Wine Estates, tidak mengalami perubahan pada Senin (31/8/2020) sore waktu setempat, meskipun saham perusahaan tersebut telah turun seperempat sejak Tiongkok mengumumkan penyelidikan anti-dumping.

Tiongkok adalah pasar terbesar ekspor anggur Australia dan juga merupakan mitra dagang terbesar Australia dengan perdagangan dua arah senilai AUS$ 235 miliar (sekitar Rp2.524,1 triliun) pada tahun 2019 lalu. (*)