Lama Baca 3 Menit

5 Poin Saran Diplomat Tiongkok di HUT ke-45 Hubungan Tiongkok-UE

07 September 2020, 14:06 WIB

5 Poin Saran Diplomat Tiongkok di HUT ke-45 Hubungan Tiongkok-UE-Image-1

Yang Jiechi - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - “Tiongkok dan Uni Eropa (UE) harus memperkuat pedoman politik dalam hubungan bilateral mereka dan membawa ikatan (keduanya) ke tingkat yang baru,” ungkap Yang Jiechi (杨洁篪), anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok.

Dalam sebuah wawancara tertulis pada hari Jumat (4/9/2020), Yang Jiechi (杨洁篪) yang juga menjabat sebagai direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri dari Komite Sentral, mengatakan Tiongkok dan Eropa adalah dua kekuatan utama, dua pasar utama dan dua peradaban besar di dunia saat ini. Kemitraan strategis komprehensif antara Tiongkok-UE adalah salah satu hubungan luar negeri Tiongkok yang paling penting, dilansir dari Xinhua, Senin (7/9/2020).

Tahun ini menandai peringatan 45 tahun pembentukan hubungan diplomatik Tiongkok-UE, Yang mencatat, kedua belah pihak harus mengambil ini sebagai kesempatan untuk bekerjasama membawa hubungan Tiongkok-UE ke tingkat yang baru. Terdapat lima poin yang ia sebutkan untuk mewujudkannya.

Pertama, kedua belah pihak harus memperkuat pedoman politik dalam hubungan bilateral, meningkatkan rasa saling percaya di bidang politik, menyatukan kesamaan dan menyelesaikan perbedaan.

Kedua, memperbesar kepentingan bersama dan semakin memperluas skala perdagangan dan investasi bilateral.

Ketiga, memajukan pembangunan hijau dan kerja sama ekonomi digital.

Keempat, kedua belah pihak harus meningkatkan kerja sama dalam memerangi wabah COVID-19, memfasilitasi pertukaran personel dalam konteks normalisasi pencegahan dan pengendalian pandemi, membantu mendorong dimulainya kembali pekerjaan dan produksi, serta menstabilkan industri global dan rantai pasokan.

Kelima, ia meminta kedua belah pihak untuk dengan tegas menegakkan multilateralisme, memperkuat komunikasi dalam meningkatkan tata kelola global, mempromosikan pembangunan berkelanjutan, menyelesaikan masalah hotspot global dan regional, menjaga koordinasi yang erat dalam reformasi Dewan Keamanan PBB, Organisasi Perdagangan Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia, serta bersama-sama menjaga dan mempraktikkan multilateralisme.