Lama Baca 3 Menit

Banjir Hebat, China Tawarkan Bantuan Kemanusiaan Darurat ke Sudan

30 September 2020, 19:22 WIB

Banjir Hebat, China Tawarkan Bantuan Kemanusiaan Darurat ke Sudan-Image-1

Banjir Hebat, China Tawarkan Bantuan Kemanusiaan Darurat ke Sudan - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Khartoum, Bolong.id - Banjir dan hujan lebat yang baru-baru ini melanda Sudan telah menewaskan puluhan orang serta menghancurkan ribuan rumah. Tiongkok menawarkan bantuan kemanusiaan darurat senilai 300.000 dolar AS atau sekitar Rp4,48 miliar ke Sudan, Duta Besar Tiongkok untuk Sudan Ma Xinmin mengatakan pada hari Senin (28/9/2020).

"Kami percaya bahwa pemerintah dan rakyat Sudan pasti akan mampu mengatasi banjir dan membangun kembali rumah mereka secepat mungkin," pungkas Ma pada konferensi virtual yang diadakan di Kedutaan Besar Tiongkok di Khartoum untuk merayakan ulang tahun ke-71 berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, dilansir dari Global Times, Rabu (30/9/2020).

Ma sebelumnya menyatakan belasungkawa kepada para korban bencana banjir, mencatat bahwa "kami bersedia memberikan dukungan dan bantuan kepada pihak Sudan dalam kapasitas kami."

Banjir Hebat, China Tawarkan Bantuan Kemanusiaan Darurat ke Sudan-Image-2

Banjir yang Melanda Sudan - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Sementara itu, Sheikh Khidir, penasihat senior perdana menteri Sudan, mengatakan bahwa "Sudan selalu menghargai dukungan Tiongkok di forum internasional, bantuan Tiongkok yang berharga untuk memerangi pandemi virus Corona, dan dukungan tunai untuk Sudan dalam menghadapi banjir dan hujan lebat yang baru-baru ini telah melanda Sudan. "

Sementara itu, Ali Yousif, direktur eksekutif Liga Masyarakat Persahabatan Arab-Tiongkok, afiliasi dari Liga Arab yang berbasis di Sudan, memuji sikap dukungan Tiongkok kepada negara-negara Arab.

“Dukungan Tiongkok kepada negara-negara Arab dalam memerangi COVID-19 telah membuktikan bahwa kita hidup di dunia yang memiliki takdir yang sama yang merupakan salah satu konsep terpenting dari Belt and Road Initiative,” ungkap Yousif. (*)