Insiden Penembakan Terjadi di Perbatasan, PLA Buka Suara - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id - “Militer Tiongkok dipaksa untuk mengambil tindakan balasan demi menjaga stabilitas di perbatasan dengan India setelah pasukan India masuk tanpa izin di ujung selatan Danau Pangong Tso pada hari Senin (7/9/2020) dan melepaskan tembakan peringatan ke patroli perbatasan Tiongkok,” Kolonel Senior Zhang Shuili (张水利), juru bicara Komando Teater Barat Tentara Pembebasan Rakyat (People’s Liberation Army; PLA), mengatakan pada hari Selasa (8/9/2020).
Ini adalah kedua kalinya pasukan India melanggar perbatasan Tiongkok di Ladakh timur di wilayah otonomi Tibet Tiongkok dalam dua minggu terakhir, dilansir dari Global Times, Kamis (10/9/2020).
“Dalam insiden hari Senin, personel PLA akan bernegosiasi dengan pihak India ketika mereka ditembaki oleh tentara India,” ungkap Zhang dalam sebuah pernyataan. Zhang menyebut tembakan itu sebagai pelanggaran serius atas kesepakatan antar kedua negara dan provokasi militer serius yang telah meningkatkan ketegangan dan dapat dengan mudah menyebabkan kesalahpahaman.
Kedua belah pihak sebelumnya sepakat untuk tidak menggunakan senjata api di perbatasan yang disengketakan. Insiden tersebut menjadi insiden penembakan pertama yang dilaporkan dalam 45 tahun terakhir.
Akibat insiden tersebut, Zhang menyebutkan bahwa pasukan perbatasan Tiongkok terpaksa mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mengendalikan situasi. Selain itu, Zhang juga mendesak pihak India untuk segera menghentikan tindakan yang dinilai berbahaya tersebut, menarik kembali pasukan yang telah memasuki wilayah Tiongkok, secara ketat menahan perilaku prajurit garis depannya, serta dengan serius menyelidiki dan menghukum mereka yang menembaki tentara Tiongkok untuk memastikan insiden serupa tidak terjadi lagi.
“Komando Teater Barat PLA akan menjunjung tinggi tugas dan misinya untuk menjaga kedaulatan nasional dengan kukuh,” tegas Zhang.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian (赵立坚), mengatakan pada jumpa pers reguler di hari Selasa (8/9/2020) bahwa Tiongkok telah mengajukan perwakilan ke India, baik melalui saluran diplomatik maupun militer.
"Tiongkok selalu menekankan bahwa kedua belah pihak harus secara damai menyelesaikan perbedaan mereka melalui dialog dan konsultasi. Konfrontasi tidak akan menguntungkan kedua belah pihak," katanya kepada wartawan di Beijing, seraya menambahkan bahwa ia berharap kedua belah pihak dapat mencapai konsensus secepat mungkin.
Insiden itu terjadi tiga hari setelah menteri pertahanan kedua negara bertemu di Moskow dan setuju untuk meredakan situasi perbatasan. Selama pertemuan mereka, Menteri Pertahanan Tiongkok Wei Fenghe (魏凤和) menekankan bahwa Tiongkok tidak dapat kehilangan satu inci pun dari wilayahnya dan bahwa pasukan Tiongkok sepenuhnya bertekad, mampu dan siap untuk menjaga kedaulatan dan integritas teritorialnya.
Advertisement