Lama Baca 3 Menit

Ketegangan Taiwan-China Meningkat

21 September 2020, 17:44 WIB

Ketegangan Taiwan-China Meningkat-Image-1

Mengapa Ketegangan Taiwan-China Meningkat? Apa Risikonya? - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Taipei, Bolong.id - Tiongkok mengirimkan banyak pesawat ke dekat Taiwan selama dua hari latihan sejak Jumat (18/9/2020) lalu sebagai bentuk kemarahan Beijing atas kunjungan seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) ke Taipei.

Mengapa ketegangan meningkat sekarang?

Tiongkok mengklaim Taiwan yang dikelola secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri sejak 1949, ketika Kuomintang atau pasukan Nasionalis, melarikan diri ke sana setelah kekalahan mereka oleh Komunis dalam perang saudara Tiongkok, dilansir dari Reuters, Senin (21/9/2020).

Seiring dengan peningkatan dukungan AS untuk Taiwan, termasuk dua kunjungan dalam beberapa bulan terakhir oleh pejabat tinggi AS, seperti kunjungan Menteri Kesehatan Alex Azar pada Agustus lalu dan yang lainnya pada minggu lalu oleh Keith Krach selaku wakil Menteri Luar Negeri urusan Ekonomi AS, Tiongkok pun menunjukkan kemarahannya.

Selain itu, Amerika Serikat sedang merencanakan penjualan senjata baru dalam skala besar ke Taiwan. Tiongkok memandang semua langkah ini sebagai dukungan AS untuk kemerdekaan Taiwan dengan pembentukan Republik Taiwan yang merupakan isu paling sensitif bagi Beijing.

Apa risikonya?

Taiwan dan Tiongkok tidak memiliki mekanisme dialog resmi yang berarti bahwa bentrokan yang tidak disengaja antara jet tempur mereka misalnya, dapat terjadi. Angkatan udara Taiwan sekarang secara teratur beroperasi untuk mengusir pesawat Tiongkok yang mendekat.

Konflik atas Taiwan mungkin menyedot Amerika Serikat dan sekutunya di Asia, meskipun ini adalah pertanyaan terbuka apakah Washington akan, atau bisa, datang membantu Taipei.

Tiongkok dapat dengan cepat membanjiri Taiwan dengan serangan rudal atau melalui dunia maya, bahkan sebelum Amerika Serikat memiliki kesempatan untuk merespons. Namun, perang dalam bentuk apa pun juga akan merugikan Tiongkok dalam hal reputasi dan ekonomi internasional, terutama jika terkena sanksi ekonomi Barat yang luas.