Lama Baca 5 Menit

Lokapala, Game MOBA Pertama Indonesia

21 September 2020, 15:03 WIB

Lokapala, Game MOBA Pertama Indonesia-Image-1

Lokapala, Game MOBA Pertama Indonesia - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Penggemar game lokal Indonesia sebelumnya dihebohkan dengan kehadiran Lokapala, game MOBA (multiplayer online battle arena) pertama besutan pengembang asal Indonesia yang berbasis di Jakarta, Anantarupa Studios. 

Lokapala pertama kali muncul di Google Play Store pada Februari 2020 lalu dalam status Beta dan secara resmi diluncurkan melalui sebuah acara konferensi pers yang diselenggarakan secara daring pada 20 Mei 2020.

Diana Paskarina, COO serta Co-Founder Anantarupa Studios mengatakan bahwa pencetusan Lokapala berawal dari tahun 2017 lalu saat potensi game MOBA semakin besar di pasar game lokal maupun luar negeri. Meski demikian, bersaing di pasar MOBA tentu bukanlah perkara yang mudah. Apalagi, genre game semacam ini tergolong genre game yang sudah cukup tua di pasaran, game semacam ini sudah ada sejak lama melalui platform PC, seperti League of Legends yang sudah 11 tahun beredar di pasaran dan Dota 2 yang sudah 7 tahun ada di pasaran. Di sisi lain, sudah ada beberapa perusahaan besar bergumul di pasar genre game ini, mulai dari Moonton sampai Tencent lewat game Arena of Valor. 

“Kalau bicara persaingan, sebenarnya bisa dibilang persaingan di game Casual justru lebih berat lagi dibandingkan dengan game esports seperti MOBA. Terlebih kalau kita terus-terusan menunggu tidak ada saingan, tentu nggak bakal ada habisnya. Nanti yang ada kami malah nggak jadi-jadi bikin game, gara-gara menunggu tidak ada persaingan….” pungkas Diana menanggapi hal ini, dilansir dari hybrid.co.id, Senin (21/9/2020).

“Namun satu hal adalah lagi-lagi kami melihat dari segi potensi pasarnya. Kami lihat sendiri bagaimana potensi game esports dengan genre MOBA sudah terbukti di Indonesia hingga saat ini. Selain itu, kami dari tim Anantarupa Studios ketika itu merasa percaya diri dan punya kapabilitas untuk membuat ini. Bermodalkan dua hal tersebut, akhirnya tim kami pun yakin dan mencoba untuk mulai saja membuat Lokapala,” Diana menceritakan lebih lanjut.

Pada saat dirilis, Lokapala mendapat sambutan yang cukup hangat dari komunitas gamers Indonesia. Diana pun menyebutkan bahwa meski respon dari para pengguna cukup banyak, namun tidak semuanya positif. Akan tetapi, menurut Diana ini bukanlah masalah dan merasa bahwa penerimaan Lokapala sampai titik ini sudah sangat impresif, tentunya dengan tanpa membandingkan dengan pengembang asal luar negeri.

Selain itu, walaupun para karakter Ksatriya dalam game ini datang dari sejarah dan mitologi Indonesia, beberapa karakter bersifat orisinil buatan Anantarupa Studio. Basis cerita Lokapala ini datang dari sejarah dan mitologi Indonesia, namun para Ksatriya disajikan setelah melalui proses reinterpretasi agar karakter tersebut bisa menjadi IP (intellectual property) atau kekayaan intelektual original Lokapala.

“Jadi, walaupun berdasarkan dari sejarah serta mitologi lokal, namun tidak selalu karakter akan muncul dengan nama dan rupa yang sama. Seperti Gatot Kaca, tidak selamanya harus selalu berpenampilan sebagai laki-laki yang punya logo bintang di dadanya bukan? Jadi Lokapala nantinya menjadi platform atas IP lokal yang berasal dari sejarah dan budaya Indonesia. Maka dari itu untuk beberapa Ksatriya, walau berasal dari sejarah dan budaya lokal, namun kami buat ulang, ceritakan ulang, dan dibungkus menjadi Ksatriya di Lokapala,” tambahnya. 

Saat ini, Lokapala sudah diunduh sebanyak 500.000+ kali dalam catatan Google Play dengan skor rata-rata sebesar 3.5 poin. (*)