Lama Baca 5 Menit

Kapan Perlu Melepas Masker? Ini yang Perlu Diperhatikan

17 October 2020, 13:05 WIB

Kapan Perlu Melepas Masker? Ini yang Perlu Diperhatikan-Image-1

Kapan Perlu Melepas Masker? Ini Hal yang Perlu Diperhatikan - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Manajemen pandemi membuat pemakaian masker menjadi hal yang normal dalam hidup. Kapan harus memakai masker? Sun Chengye (孙承业), seorang peneliti di Institute of Occupational Health, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, menunjukkan bahwa memakai atau tidak masker didasarkan pada penilaian risiko infeksi COVID-19, dilansir dari CCTV, Sabtu (17/10/2020). 

Pertama, apakah ada sumber infeksi, dan kedua, tingkat risiko paparan virus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Kita perlu tahu di mana kita berada, ke mana kita akan pergi, dan apakah akan ada kerumunan. Jika terdapat kerumunan, perlu mengetahui berapa banyak orang dan berapa banyak ruang di aktivitas tersebut. Perlu mengetahui pula apakah dapat menjaga jarak yang aman di antara mereka. Jika ada banyak orang dan jaraknya dekat, maka harus memakai masker dan memakainya secara ketat sesuai persyaratan.

2. Lamanya waktu berada di suatu tempat. Jika hanya lewat saja, seperti melewati pintu toko sayur, bisa tidak menggunakan masker. Jika harus berada dalam waktu yang lama, seperti naik pesawat yang perjalanannya bisa memakan waktu lebih dari dua jam, maka harus memakai masker sepanjang perjalanan. Jika naik kereta, harus pula memakai masker meskipun itu memakan waktu setengah jam atau kurang.

3. Tentukan apakah area tersebut berventilasi baik. Jika berada di udara terbuka atau di luar ruangan, maka tidak perlu memakai masker apabila tidak ada kontak dekat. Jika berada di dalam ruangan dan memiliki ventilasi yang baik, tempat ini relatif aman. Namun, jika berupa pasar tertutup dengan sirkulasi udara yang buruk, risiko penularan pada lingkungan semacam ini sangat tinggi, maka perlu memakai masker secara ketat.

4. Kenali orang-orang di sekitar Anda dan nilai keamanannya. Hal pertama yang harus kita ketahui adalah apakah orang yang kita jalin kontak dekat itu aman dan dari mana asalnya. Kalau sudah jelas seperti saat kita di kantor, seluk beluk rekan kerja sangat jelas. Saat seperti ini, kalau bisa menjaga jarak yang aman, kita dapat tidak memakai masker.

Selain itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok telah memberikan panduan tentang cara memakai masker di bawah normalisasi pencegahan dan pengendalian pandemi.

1. Tidak perlu memakai masker saat di rumah atau di luar ruangan.

2. Secara sukarela memakai masker di tempat dengan ventilasi baik dan mampu menjaga jarak lebih dari 1 meter, seperti di supermarket, mall, dan pasar di daerah berisiko rendah.

3. Dapat memakai masker di tempat dengan ventilasi baik dan dapat menjaga jarak lebih dari 1 meter di wilayah berisiko rendah, seperti saat mengunjungi bank, hotel, restoran, ruang pameran, museum, perpustakaan, gimnasium, dan gedung perkantoran.

4. Perlu memakai masker medis sekali pakai di wilayah berisiko tinggi, seperti saat mengunjungi bank, hotel, perusahaan katering, ruang pameran, museum, tempat kebugaran, perpustakaan, gimnasium, supermarket, dan pasar.

5. Masker medis atau masker bedah sekali pakai diperlukan saat mengunjungi teater, tempat perbelanjaan dalam ruangan, kafe internet, salon, tempat tertutup bawah tanah, bus, kereta, dan transportasi umum lainnya di semua wilayah.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian COVID-19. Dalam Inpres tersebut, seluruh masyarakat mengenakan masker penutup hidung, mulut hingga dagu jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang yang tidak diketahui status kesehatannya.