Lama Baca 4 Menit

Legenda China: Dewi Bulan Chang E

28 November 2020, 07:00 WIB

Legenda China: Dewi Bulan Chang E-Image-1

Legenda China: Dewi Bulan Chang E - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Menurut legenda yang dipercayai masyarakat Tiongkok, dalam mitologi kuno, Chang E adalah dewi bulan. Terdapat banyak versi mengenai legenda dewi bulan ini, berikut Bolong.id rangkumkan dua di antaranya.

Chang E adalah seorang gadis muda cantik yang bekerja di istana Kaisar Langit di surga, tempat tinggal yang abadi untuk orang baik dan para peri. Suatu hari, dia tidak sengaja memecahkan toples porselen yang berharga. Karena marah, Kaisar Langit membuangnya untuk hidup di bumi, tempat tinggal orang biasa. Chang E dapat kembali ke surga jika dirinya berpartisipasi dalam kontribusi yang berharga di bumi.

Chang E berubah menjadi anggota keluarga petani miskin. Ketika dia berusia 18 tahun, seorang pemburu muda bernama Hou Yi dari desa lain melihatnya dan mereka pun menjadi teman.

Suatu hari, sebuah fenomena aneh terjadi, 10 matahari muncul di langit yang membuat bumi terbakar. Hou Yi yang ahli memanah melangkah maju untuk mencoba menyelamatkan bumi. Dia berhasil menembak jatuh sembilan matahari, dan dirinya pun menjadi pahlawan. Hou Yi akhirnya menjadi raja dan menikahi Chang E.

Tapi Hou Yi berubah menjadi seorang raja yang kejam. Dia mencari keabadian dengan memesan ramuan untuk memperpanjang hidupnya. Obat mujarab dalam bentuk pil tersebut hampir siap saat Chang E menemukannya, entah sengaja atau tidak, Chang E menelan pil tersebut. Hal ini pun membuat marah Raja Hou Yi, ia lalu mengejar istrinya. Namun, Chang E mencoba melarikan diri, dia melompat keluar jendela sebuah kamar di puncak istana. Anehnya, bukannya jatuh, Chang E malah melayang ke langit menuju bulan.

Versi yang lain menceritakan bahwa setelah Hou Yi menembak jatuh sembilan matahari, ia diberi ramuan keabadian sebagai hadiah. Akan tetapi Hou Yi tidak langsung meminumnya, ia membiarkan Chang E untuk menyimpannya karena Hou Yi tidak ingin memperoleh keabadian tanpa istri tercintanya, Chang E. 

Suatu ketika, saat Hou Yi pergi berburu, muridnya Fengmeng masuk ke rumahnya dan mencoba memaksa Chang E untuk memberikannya ramuan keabadian. Cheng E menolak dan untuk mencegah Fengmeng mendapatkannya, ia pun meminum ramuan tersebut. Chang E kemudian terbang ke atas menuju langit, memilih Bulan sebagai tempat tinggal karena dia mencintai suaminya dan berharap untuk tinggal di dekatnya. 

Sementara itu, setelah Hou Yi menemukan apa yang terjadi, ia merasa sedih, lalu menyuguhkan buah dan kue yang disukai Chang E di atas meja altar. (*)