Lama Baca 3 Menit

Telekomunikasi Brasil Tolak Pejabat AS atas Tekanan terhadap Huawei

09 November 2020, 01:02 WIB

Telekomunikasi Brasil Tolak Pejabat AS atas Tekanan terhadap Huawei-Image-1

Telekomunikasi Brasil Tolak Pejabat AS atas Tekanan terhadap Huawei - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Brasilia, Bolong.id - Empat perusahaan telekomunikasi teratas Brasil telah memutuskan untuk tidak bertemu dengan pejabat senior Amerika Serikat (AS) yang berkunjung dan telah menganjurkan untuk mengecualikan Huawei Technologies Co Tiongkok dari pasar peralatan 5G Brasil.

Dilansir dari Reuters, Minggu (8/11/2020), operator tersebut menolak undangan kedutaan AS untuk bertemu pada hari Senin (2/11/2020) lalu di Sao Paulo dengan Keith Krach, Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk pertumbuhan ekonomi, energi dan lingkungan. “Undangan ini tidak sesuai dengan pilihan pasar bebas yang biasa kami lakukan. Kami harus dapat dengan bebas membuat keputusan keuangan terbaik kami,” ungkap sumber yang meminta namanya tidak disebutkan itu.

Undangan dari duta besar AS Todd Chapman pertama kali dilaporkan oleh surat kabar Folha de S.Paulo dan harian bisnis Valor Economico, mengatakan bahwa perusahaan lebih memilih untuk tidak hadir. Telefonica Brasil SA, Grupo Oi SA, TIM Participações SA, dikendalikan oleh Telecom Italia SpA dan Claro, dimiliki oleh America Movil Meksiko, masing-masing mengontrol antara 19% dan 29% pasar nirkabel Brasil. Mereka sudah menggunakan peralatan Huawei untuk persiapan lelang konsesi spektrum tahun depan di Brasil dan tidak mendukung larangan Huawei yang diminta oleh pemerintah AS.

"Huawei adalah tulang punggung pengawasan global Tiongkok," tulis Krach dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada bulan Agustus di surat kabar O Globo Brasil. Krach mengatakan pemerintah AS dan mitranya mempercepat upaya untuk melindungi keamanan ekonomi global dengan membatasi keterlibatan Huawei dalam jaringan 5G. “Sekarang ada lebih dari 30 negara yang berpartisipasi dalam Jaringan Bersih,” tulisnya.

Pemerintahan Trump sebelumnya telah meningkatkan tekanan diplomatik secara internasional untuk memblokir penggunaan peralatan Huawei, menuduh bahwa itu dapat digunakan untuk spionase oleh Tiongkok meskipun Huawei sendiri telah berulang kali membantah adanya risiko keamanan nasional. (*)