WhatsApp Luncurkan Fitur Belanja Online - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Jakarta, Bolong.id - Whatsapp menambahkan fitur keranjang belanja virtual yang dapat digunakan untuk memesan barang secara daring pada hari Selasa (8/12/2020). Layanan perpesanan milik Facebook ini mendorong kemajuan di bidang e-commerce.
Lebih dari 175 juta orang menggunakan WhatsApp untuk keperluan bisnis setiap harinya. Menurut Whatsapp, fitur baru ini bertujuan untuk memudahkan mereka menggunakan layanan belanja secara daring, dilansir dari thejakartapost.com, Rabu (9/12/2020).
"WhatsApp dengan cepat menjadi counter toko untuk mendiskusikan produk dan mengkoordinasikan penjualan," kata layanan tersebut dalam sebuah unggahan blog. "Dengan semakin banyaknya belanja yang terjadi melalui Whatsapp, kami ingin membuat jual beli menjadi lebih mudah."
WhatsApp juga memungkinkan pengguna menelusuri katalog online dari toko. Penambahan fitur keranjang belanja memungkinkan orang menggabungkan beberapa item menjadi satu set yang dapat dipesan melalui WhatsApp daripada kecenderungan bertransaksi secara terpisah, menurut layanan tersebut.
"Fitur keranjang belanja sangat bagus untuk mengirim pesan ke penjual yang biasanya menjual banyak barang sekaligus, seperti restoran lokal atau toko pakaian," kata WhatsApp. "Orang dapat menjelajahi katalog, memilih beberapa produk, dan mengirim pesanan sebagai satu pesan ke penjual."
Penambahan fitur tersebut dilakukan kurang dari sebulan setelah Facebook mengumumkan kesepakatan untuk membeli Kustomer, sebuah startup berusia lima tahun yang mengkhususkan diri dalam membantu pebisnis berinteraksi dengan pelanggan secara online. Platform Kustomer menyediakan alat perangkat lunak untuk membantu perwakilan bisnis menangani pertanyaan atau masalah pelanggan dengan lebih baik. Dengan ini, Facebook terus mengembangkan fitur e-commerce, terutama di aplikasi layanan pesan WhatsApp dan Messenger-nya.
Meskipun populer sebagai tujuan belanja, fitur WhatsApp untuk melakukan pembayaran dalam aplikasi masih dalam tahap awal secara global, menurut TechCrunch. Meskipun baru-baru ini meluncurkan fitur pembayarannya di India, peluncurannya di Brasil kurang berhasil ketika bank sentral negara itu menangguhkan layanan tersebut segera setelah diluncurkan. Namun, Reuters melaporkan bahwa presiden bank sentral negara itu, Roberto Campos Neto, baru-baru ini mengindikasikan bahwa dia mengharapkan mereka untuk meluncurkan kembali pembayaran peer-to-peer ‘segera’, menyusul peluncuran sistem pembayaran instan baru milik negara di Brasil. (*)
