Lama Baca 3 Menit

Legenda China: Siluman Ular Putih

26 December 2020, 14:32 WIB

Legenda China: Siluman Ular Putih-Image-1

Legenda China: Siluman Ular Putih - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Legenda Ular Putih (白蛇传) adalah salah satu kisah paling terkenal yang tersebar di antara orang-orang di Tiongkok kuno. Legenda Ular Putih berasal dari Dinasti Tang (618-907 M) dan diturunkan melalui Dinasti Ming (1368-1644 M) dan Qing (1644-1912 M) sampai sekarang.  

Cerita legenda ini berawal dari seekor siluman ular putih datang ke dunia manusia karena dia merindukan kehidupan manusia, dan kemudian menikah dengan seorang sarjana bernama Xu Xian. Namun, pernikahan tersebut ditentang oleh Fahai, seorang biksu Buddha di Kuil Jinshan yang menyatakan bahwa hidup berdampingan antara manusia dan roh jahat tidak diperbolehkan, dilansir dari chinaculture.org. Dia kemudian mengurung ular putih di bawah Pagoda Leifeng di tepi Danau Barat.  

Bertahun-tahun kemudian, setelah memperoleh gelar Zhuangyuan (tempat pertama dalam ujian kekaisaran), putra Ular Putih memberikan persembahan kepada ibunya di depan Pagoda Leifeng. Tuhan tergerak oleh tindakannya dan membuat pagoda runtuh yang memungkinkan keluarga itu untuk bersatu kembali.  

Paruh pertama kisah legenda ini bercerita tentang kisah cinta Ular Putih. Di paruh kedua bisa dianggap sebagai narasi tentang perjuangan kisah hidup ular putih tersebut. Legenda itu terjadi di Danau Barat Hangzhou. Dikatakan bahwa Ular Putih bertemu dengan Xu Xian di "Jembatan Patah" yang sekarang terletak di Tanggul Putih (Bai Causeway), Danau Barat Hangzhou. Hingga saat ini, pengunjung mungkin masih mengingat cerita tersebut saat mereka melihat dan mengagumi tempat yang indah ini.

Legenda China: Siluman Ular Putih-Image-2

Jembatan Patah (Broken Bridge) - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Banyaknya adat istiadat tradisional kuno yang melestarikan cerita legenda ini telah menjadikannya sebagai salah satu warisan lisan yang mengandung adat istiadat rakyat paling melimpah di Tiongkok.

Dongeng ini menjadi tema klasik dari berbagai bentuk literal termasuk cerita, balada, gulungan berharga, fiksi, novel sejarah, naskah bercerita, drama, film, serial TV, kartun, dan komik. Oleh sebab itu, legenda ini terus berkembang dan dikenal luas di Tiongkok. Legenda ini juga menyebar di banyak negara seperti Jepang, Korea Utara, Vietnam, dan India. (*)