Beijing, Bolong.id - Potong kertas, juga dikenal sebagai potong bunga adalah seni rakyat Tiongkok yang menggunakan gunting atau pisau untuk memotong pola di atas kertas untuk menghias kehidupan atau bekerja sama dengan kegiatan rakyat lainnya.
Dilansir dari 传统文化杂谈, di negara Tiongkok potong kertas/paper cut memiliki sejarah yang panjang dan masuk ke dalam kehidupan sosial masyarakat dari semua kelompok etnis. Potong kertas/ paper cut juga merupakan bagian penting dari berbagai kegiatan rakyat dan salah satu kerajinan rakyat tradisional dengan sejarah yang panjang.
Seni ini berasal dari kebiasaan kuno "memotong dan memetik emas". "Emas" mengacu pada serpihan emas Proses "ukiran emas" berkembang ke Dinasti Han dan Tang dan disebut "perataan emas dan perak", yang terutama digunakan untuk menghias bagian belakang pernis dan cermin perak. Setelah penemuan kertas, seni memotong emas beralih ke kertas.
Adat potong kertas ini biasanya digunakan untuk upacara penyambutan musim semi. Pemotongan kertas dan penempelan kisi-kisi jendela pada bulan kedua belas lunar telah menjadi salah satu langkah penting untuk menyambut Festival Musim Semi.
Potongan kertas paling awal yang ditemukan di Tiongkok berasal dari Dinasti Wei Utara. Lima potongan kertas telah ditemukan di makam kuno di Astana, Turpan, Xinjiang. Pola dari karya-karya potongan kertas ini bervariasi dan memiliki ritme.
Selama Dinasti Song, pemotongan kertas telah menjadi populer di kalangan masyarakat. Selama periode ini, potongan kertas telah menembus makna kuno menyambut musim semi dan menjadi barang dekoratif. Tradisi ini memiliki arti mengekspresikan perasaan dan mempercantik hidup.
Popularitas pemotongan kertas di Dinasti Song juga tercermin dari munculnya seniman pemotong kertas profesional, yang dicatat dalam "Cerita Lama Wulin" ditulis oleh Zhou Mi. Pemotongan kertas di Dinasti Ming telah mencapai tingkat artistik yang tinggi.
Menurut catatan, potongan kertas Foshan yang terkenal telah diekspor ke Asia Tenggara pada Dinasti Ming. Pada Dinasti Qing, mulai didengar dan diketahui oleh rakyat. Dan untuk pertama kalinya muncul di "Hall of Grace".
Pada tanggal 20 Mei 2006, warisan seni potong kertas telah disetujui oleh Dewan Negara untuk dimasukkan dalam daftar warisan budaya takbenda nasional.
Pada pertemuan ke-4 Komite Antarpemerintah UNESCO untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda yang diadakan dari 28 September hingga 2 Oktober 2009, proyek pemotongan kertas Tiongkok yang dideklarasikan oleh Tiongkok terpilih ke dalam "Daftar Perwakilan Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan".(*)
Advertisement